Donorkan Sperma Sembarangan, 3 Pria dari Keluarga yang Sama Jadi Ayah Lebih dari 600 Anak
loading...
A
A
A
Mereka berbicara kepada para ibu yang merasa ngeri mengetahui anak-anak mereka memiliki banyak saudara tiri.
Dua dari donor sperma juga membawa kelainan genetik langka yang mempengaruhi hati dan dapat diturunkan kepada anak-anaknya.
Fenomena di Kanada ini terungkap setelah seorang donor sperma serial asal Amerika Serikat (AS) Dylan Stone-Miller (32) berusaha untuk berhubungan dengan 96 anak yang dia ayahi saat kuliah.
Stone-Miller sedang menjalankan misi untuk bertemu dengan 96 anaknya yang telah lama hilang.
Dia melengkapi dirinya dengan spreadsheet yang berisi semua nama mereka dan ID bank sperma uniknya. Sejauh ini, Dylan sudah bertemu 25 orang di antaranya.
Ke-96 anak tersebut merupakan hasil donasi sperma Dylan yang dilakukannya demi biaya perkara saat dia tersandung masalah hukum.
Pria Georgia itu ditangkap karena minum minuman keras saat belajar psikologi di Negara Bagian Georgia. Orang tuanya tidak bersedia menanggung biaya pengacara sehingga dia beralih ke Xytex, yang merupakan bank sperma di Atlanta.
Dylan menjual spermanya seharga USD100 per piece selama enam tahun. Dia telah memberikan izin kepada bank sperma untuk memberikan informasi kontaknya kepada keturunannya, meskipun hanya setelah mereka berusia 18 tahun. Selama sekitar satu dekade, Dylan melupakan donor sperma dan melanjutkan hidupnya.
Segalanya berubah ketika Dylan menerima pesan sosial dari orang tua angkat salah satu anaknya. Meskipun sukses sebagai insinyur perangkat lunak—dan memiliki seorang putra—Dylan bertekad untuk menemukan semua anak-anaknya yang terasing, sehingga dia dapat menjadi bagian dari kehidupan mereka.
Dua dari donor sperma juga membawa kelainan genetik langka yang mempengaruhi hati dan dapat diturunkan kepada anak-anaknya.
Fenomena di Kanada ini terungkap setelah seorang donor sperma serial asal Amerika Serikat (AS) Dylan Stone-Miller (32) berusaha untuk berhubungan dengan 96 anak yang dia ayahi saat kuliah.
Stone-Miller sedang menjalankan misi untuk bertemu dengan 96 anaknya yang telah lama hilang.
Dia melengkapi dirinya dengan spreadsheet yang berisi semua nama mereka dan ID bank sperma uniknya. Sejauh ini, Dylan sudah bertemu 25 orang di antaranya.
Ke-96 anak tersebut merupakan hasil donasi sperma Dylan yang dilakukannya demi biaya perkara saat dia tersandung masalah hukum.
Pria Georgia itu ditangkap karena minum minuman keras saat belajar psikologi di Negara Bagian Georgia. Orang tuanya tidak bersedia menanggung biaya pengacara sehingga dia beralih ke Xytex, yang merupakan bank sperma di Atlanta.
Dylan menjual spermanya seharga USD100 per piece selama enam tahun. Dia telah memberikan izin kepada bank sperma untuk memberikan informasi kontaknya kepada keturunannya, meskipun hanya setelah mereka berusia 18 tahun. Selama sekitar satu dekade, Dylan melupakan donor sperma dan melanjutkan hidupnya.
Segalanya berubah ketika Dylan menerima pesan sosial dari orang tua angkat salah satu anaknya. Meskipun sukses sebagai insinyur perangkat lunak—dan memiliki seorang putra—Dylan bertekad untuk menemukan semua anak-anaknya yang terasing, sehingga dia dapat menjadi bagian dari kehidupan mereka.
(mas)