Turki Mengaku Tidak Takut dengan Ancaman Trump

Senin, 14 Januari 2019 - 21:49 WIB
Turki Mengaku Tidak Takut dengan Ancaman Trump
Turki Mengaku Tidak Takut dengan Ancaman Trump
A A A
ANKARA - Turki menegaskan tidak takut dengan ancaman yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Sebelumnya, Trump mengancam untuk menargetkan ekonomi Turki, jika Ankara menyerang pasukan Kurdi Suriah, di tengah penarikan pasukan Washington dari Suriah.

"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa kami tidak pernah takut akan ancaman. Mengancam Turki secara ekonomi tidak akan membawa Anda ke mana-mana," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu.

Dia kemudian melemparkan kritikan terhadap cara komunikasi Trump, yang lebih senang menyampaikan sesuatu melalui Twitter, dibandingkan menyampaikanya secara langsung kepada pihak yang bersangkutan.

"Mitra strategis tidak boleh berkomunikasi melalui media sosial," ungkap Cavusoglu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (14/1).

Sebelumnya diwartakan, melalui akun Twitternya, Trump memperingatkan Ankara agar tidak melihat penarikan pasukan AS dari Suriah sebagai kesempatan untuk melakukan kampanye militer apa pun terhadap pasukan Kurdi Suriah.

"Akan menghancurkan Turki secara ekonomi jika mereka menghantam bangsa Kurdi," ancam Trump dan mendesak Ankara untuk menciptakan zona aman 20 mil.

Sementara itu, juru bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin menuturkan, Trump telah membuat kesalahan dengan menyamakan warga Kurdi denga milisi Kurdi baik itu YPG atau PYD, yang dimata Ankara adalah kepanjangan dari PKK, kelompok yang masuk dalam daftar hitam teroris di Turki.

Dia menegaskan bahwa tidak ada perbedaan antara ISIS, PKK, atau PYD/YPG dan bersumpah bahwa Turki akan melanjutkan perjuangannya melawan kelompok-kelompok teror ini.

"Presiden Donald Trump, teroris tidak bisa menjadi mitra dan sekutu Anda. Turki mengharapkan AS menghormati kemitraan strategis dan tidak ingin negara itu dibayangi propaganda teroris," ucapnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3583 seconds (0.1#10.140)