Pemilu Parlemen Bangladesh; PM Hasina Diprediksi Menang

Senin, 31 Desember 2018 - 07:39 WIB
Pemilu Parlemen Bangladesh; PM Hasina Diprediksi Menang
Pemilu Parlemen Bangladesh; PM Hasina Diprediksi Menang
A A A
DHAKA - Perdana Menteri (PM) Bangladesh Sheikh Hasina diprediksi akan memenangi pemilu parlemen untuk memperpanjang kekuasaannya pada periode ketiga.

Kekerasan yang berlangsung selama pemilu kemarin telah menewaskan sedikitnya 10 orang dalam bentrokan berdarah. Tiga orang ditembak polisi dan enam orang meninggal dalam bentrokan antara pendukung partai berkuasa Partai Liga Awami dan oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP).

Hasina akan menang dengan mudah karena para pemimpin oposisi dipenjara sehingga tidak bisa berbuat banyak. Pemilu parlemen yang digelar kemarin itu dijaga ketat aparat keamanan karena ada ancaman kekerasan. Layanan internet juga diblok untuk mencegah penyebaran isu kekerasan.

Jutaan pemilih muda yang terdaftar menganggap pemilu kali ini sebagai pesta demokrasi yang kompetitif. Oposisi utama yakni Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang memboikot pemilu lalu pada 2014 mengklaim pemilu kali ini tidak dilaksanakan dengan adil dan jujur.

Kelompok oposisi mengklaim sebanyak 8.200 aktivis oposisi dipenjara, empat orang dibunuh, dan lebih dari 12.000 terluka dalam kekerasan akibat perbedaan politik.

Partai Liga Awami yang mendukung PM Hasina diperkirakan akan mendapatkan kemenangan besar. Mereka mengklaim sudah bisa mengangkat perekonomian dan pembangunan di Bangladesh.

BNP sudah tidak bisa menggerakkan mesin politik sejak mantan PM Khaleda Zia, 74, dipenjara sejak Februari lalu atas tuduhan korupsi. Mereka sudah membangun aliansi Front Persatuan Nasional (NUF) dengan partai kecil tiga bulan sebelum pemilu.

Tapi, para pendukung dan kandidat parlemen kerap mendapatkan serangan dan intimidasi, termasuk penembakan dan penangkapan selama kampanye. Human Rights Watch (HRW) menyatakan pemerintah melaksanakan intimidasi sebelum pemungutan suara.

“Banyak anggota oposisi yang ditangkap, dibunuh, dan diculik. Itu menciptakan atmosfer ketakutan dan represi yang tidak konsisten dengan pemilu yang kredibel,” ucap Direktur HRW Asia Brad Adams, dilansir BBC.

Partai Liga Awani menolak tudingan tersebut. Mereka tetap mengklaim catatan ekonomi akan membuat PM Hasina akan kembali berkuasa. “Alasan rakyat Bangladesh mendukung Liga Awani adalah sangat sederhana: pembangunan dan perbaikan ekonomi,” ujar putra Hasina, Sajeeb Wazed, dilansir Reuters.

Pertumbuhan ekonomi Bangladesh yang berpenduduk 165 juta jiwa itu meningkat 7,8% pada tahun anggaran 2017-2018. Itu menunjukkan kenaikan pada Hasina awal berkuasa pada 2008-2009 hanya 5,1%.

Penjualan industri garmen juga naik tiga kali lipat di mana ekspor produk tekstil mencapai USD30,6 miliar pada periode 2017-2018 atau 83,5% dari total ekspor. Industri garmen Bangladesh memang terbesar kedua setelah China. Salah satu janji Hasina jika berkuasa kembali akan meningkatkan gaji minimum.

Namun, Hasina menghadapi tudingan peningkatan gaya pemerintah otoriter yang diungkapkan negara-negara Barat. Wazed mengungkapkan tudingan tersebut diungkapkan media Barat sebagai bentuk penghormatan.

“Apakah kamu melihat unggahan status di Facebook tentang sikap antipemerintah?” tanya Wazed. “Kamu bisa menulis apa pun yang kamu inginkan, tetapi kamu tidak bebas melukai orang lain. Jika kamu menulis sesuatu yang salah dan menyebabkan serangan kepada orang lain, seharusnya tidak ada konsekuensi?” paparnya.

Sementara itu, banyak warga yang khawatir dengan ancaman kekerasan pada pemilu parlemen kali ini. “Saya berharap hasilnya baik bagi kita dan kapal (Liga Awani) akan menang,” ujar Mohammed Seli Raj, penduduk Dhaka. Liga Awani memang kerap diasosiasikan dengan kapal sebagai simbol daerah perdesaan di Bangladesh. “Kapal adalah simbol pembebasan kita,” imbuhnya.

Dukungan bagi Liga Awani juga diungkapkan Manjur Aghmed, 23. Dia mengaku pertama kali memberikan suara dan datang ke tempat pemungutan suara bersama ayahnya. “Saya ingin pembangunan untuk negara ini dilanjutkan. Saya memahami banyak orang yang takut, tapi saya tidak,” paparnya.

Seorang pengusaha kelas menengah yang menolak disebutkan namanya tetap memberikan suara meskipun anggota keluarga melarangnya. “Apa pentingnya pemilu? Partai penguasa akan kembali berkuasa,” ujarnya.

Hasina dipuji negara lain karena memberikan tempat bagi pengungsi Rohingnya yang melarikan diri dari Myanmar. Namun, pemerintahannya mengekang kebebasan dan memenjarakan para kritikus.

Amerika Serikat (AS) menyerukan Bangladesh menggelar pemilu dengan jujur dan adil. Mereka menyatakan partai oposisi menyatakan pemilu kali ini sangat tidak adil karena banyak kekerasan. “Berpikirlah sebelum kamu melakukan kekerasan. Negara ini bergantung pada pemilu,” demikian keterangan Kedutaan Besar AS di Dhaka.

Hasil sementara pemilu diprediksi akan diketahui pada Senin (hari ini). Hasina dan Khaleda merupakan dua kekuatan di Bangladesh dalam tiga dekade terakhir. Kali ini merupakan pemilu pertama BNP tanpa Khaleda.

Tarique Rahman, putra Khaleda, meminta perempuan untuk memberikan pilihan kepada partai oposisi. “Saya meminta kepada setiap ibu, setiap perempuan di Bangladesh: hanya kamu yang bisa mempersatukan keluarga melalui kekuatan kolektif melalui suaramu,” ucapnya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3717 seconds (0.1#10.140)