Arti Gelar Ayatollah yang Biasa Disematkan untuk Pemimpin Tertinggi Iran
loading...
A
A
A
TEHERAN - Mendengar istilah ‘Ayatollah’, sebagian orang akan langsung tertuju kepada Iran. Sebagaimana diketahui, negara tersebut memiliki seorang Pemimpin Tertinggi yang biasa menyandang gelar bernama ‘Ayatollah’.
Saat ini, Pemimpin Tertinggi Iran adalah Ali Khamenei. Sebagaimana pendahulunya, ia juga menyandang gelar ‘Ayatollah’ yang berada di depan namanya.
Lantas, apa itu sebenarnya gelar Ayatollah yang biasa disematkan untuk pemimpin tertinggi di Iran? Simak ulasannya berikut ini sebagaimana diolah dari berbagai sumber, Kamis (25/4/2024).
Secara umum, ‘Ayatollah’ biasa diartikan sebagai gelar tertinggi yang diberikan kepada ulama Syiah. Adapun maknanya sendiri adalah “bukti dari Allah”.
Sebagaimana diketahui, Iran sendiri berstatus sebagai salah satu negara dengan pemeluk Islam Syiah terbesar di dunia. Maka dari itu, tak heran apabila gelar di atas masih dipakai untuk kalangan ulamanya.
Mengutip Council Foreign Relations, Ayatollah juga bisa diartikan sebagai ulama Syiah berpengalaman yang memiliki penafsiran luas dan selalu menjadi sumber teladan.
Sering disandingkan sebagai penguasa ulama di Iran, pada dasarnya gelar Ayatollah adalah sebutan untuk pemimpin agama Islam terkemuka.
Perihal penyebutan Pemimpin Tertinggi, pemimpin revolusi Iran Ayatollah Khomeini pernah memperkenalkan konsep velayat-e faqih atau perwalian ahli hukum.
Mengutip Iran Primer, istilah ini berasal dari Islam Syiah yang pengikutnya percaya bahwa ada dua belas imam keturunan Nabi Muhammad yang mewarisi otoritas politik dan agamanya.
Namun, karena tidak adanya imam ke-12, Khomeini berpendapat otoritas imam yang hilang dapat dijalankan oleh pemimpin tertinggi yang dipilih dari kalangan ulama. Hal inilah yang menjadikan sosok sepertinya berhak menjadi Pemimpin Tertinggi Iran.
Menurut Konstitusi Iran, Pemimpin Tertinggi bertanggung jawab menentukan arah kebijakan negara. Pemimpin Tertinggi juga menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata dan mengendalikan operasi intelijen hingga menyatakan perang atau perdamaian.
Lebih jauh, Pemimpin Tertinggi mempunyai kekuasaan untuk menunjuk dan memberhentikan para pemimpin peradilan, jaringan radio dan televisi negara, serta komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam. Satu lagi, mereka juga menjabat seumur hidupnya.
Demikianlah ulasan mengenai arti dari gelar ‘Ayatollah’ yang biasa disematkan kepada pemimpin tertinggi di Iran.
Saat ini, Pemimpin Tertinggi Iran adalah Ali Khamenei. Sebagaimana pendahulunya, ia juga menyandang gelar ‘Ayatollah’ yang berada di depan namanya.
Lantas, apa itu sebenarnya gelar Ayatollah yang biasa disematkan untuk pemimpin tertinggi di Iran? Simak ulasannya berikut ini sebagaimana diolah dari berbagai sumber, Kamis (25/4/2024).
Arti Gelar Ayatollah untuk Pemimpin Tertinggi Iran
Secara umum, ‘Ayatollah’ biasa diartikan sebagai gelar tertinggi yang diberikan kepada ulama Syiah. Adapun maknanya sendiri adalah “bukti dari Allah”.
Sebagaimana diketahui, Iran sendiri berstatus sebagai salah satu negara dengan pemeluk Islam Syiah terbesar di dunia. Maka dari itu, tak heran apabila gelar di atas masih dipakai untuk kalangan ulamanya.
Mengutip Council Foreign Relations, Ayatollah juga bisa diartikan sebagai ulama Syiah berpengalaman yang memiliki penafsiran luas dan selalu menjadi sumber teladan.
Sering disandingkan sebagai penguasa ulama di Iran, pada dasarnya gelar Ayatollah adalah sebutan untuk pemimpin agama Islam terkemuka.
Perihal penyebutan Pemimpin Tertinggi, pemimpin revolusi Iran Ayatollah Khomeini pernah memperkenalkan konsep velayat-e faqih atau perwalian ahli hukum.
Mengutip Iran Primer, istilah ini berasal dari Islam Syiah yang pengikutnya percaya bahwa ada dua belas imam keturunan Nabi Muhammad yang mewarisi otoritas politik dan agamanya.
Namun, karena tidak adanya imam ke-12, Khomeini berpendapat otoritas imam yang hilang dapat dijalankan oleh pemimpin tertinggi yang dipilih dari kalangan ulama. Hal inilah yang menjadikan sosok sepertinya berhak menjadi Pemimpin Tertinggi Iran.
Menurut Konstitusi Iran, Pemimpin Tertinggi bertanggung jawab menentukan arah kebijakan negara. Pemimpin Tertinggi juga menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata dan mengendalikan operasi intelijen hingga menyatakan perang atau perdamaian.
Lebih jauh, Pemimpin Tertinggi mempunyai kekuasaan untuk menunjuk dan memberhentikan para pemimpin peradilan, jaringan radio dan televisi negara, serta komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam. Satu lagi, mereka juga menjabat seumur hidupnya.
Demikianlah ulasan mengenai arti dari gelar ‘Ayatollah’ yang biasa disematkan kepada pemimpin tertinggi di Iran.
(sya)