Inilah Daftar Ilmuwan Rudal Rusia yang Dipenjara karena Pengkhianatan Tingkat Tinggi

Minggu, 21 April 2024 - 12:13 WIB
loading...
Inilah Daftar Ilmuwan Rudal Rusia yang Dipenjara karena Pengkhianatan Tingkat Tinggi
Rusia memenjarakan sejumlah ilmuwan rudalnya atas tuduhan melakukan pengkhianatan tingkat tinggi. Foto/REUTERS/Kementerian Pertahanan Rusia
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin telah membanggakan kemampuan rudal hipersonik Rusia . Namun mengerjakan program yang melenturkan kekuatan militer Moskow penuh dengan risiko, menyusul pemenjaraan seorang ilmuwan yang terlibat dalam penelitian terbaru tersebut.

Pada bulan Maret 2018, Putin sesumbar kepada anggota Parlemen Rusia bahwa rudal-rudal hipersonik, yang lebih cepat dan lebih lincah dibandingkan rudal standar, adalah “senjata super”. Di antaranya adalah Kh-47 Kinzhal (Belati), yang digunakan Rusia untuk menyerang kota-kota Ukraina dalam invasi besar-besaran.

Namun, sejumlah ilmuwan telah ditahan dalam penangkapan yang dianggap bermotif politik terkait dengan program rudal tersebut, termasuk Alexander Kuranov, yang dijatuhi hukuman tujuh tahun minggu ini.



Yevgeny Smirnov, seorang pengacara yang mewakili beberapa terdakwa, mengatakan kepada BBC Russia pada bulan Februari bahwa badan intelijen FSB memberitahunya bahwa setiap tuduhan dilaporkan kepada Putin dalam kasus-kasus yang bertujuan "untuk menunjukkan bahwa rudal Rusia adalah yang terbaik."

Newsweek, dalam laporannya hari Sabtu (20/4/2024), mengeklaim telah menghubungi Kremlin untuk memberikan komentar terkait pemenjaraan para ilmuwan rudal Rusia. Namun, Kremlim belum bersedia berkomentar.

Daftar Ilmuwan Rudal Rusia yang Dipenjara karena Pengkhianatan Tingkat Tinggi

1. Alexander Kuranov


Kuranov pada hari Kamis lalu dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara di koloni dengan keamanan maksimum menyusul hukumannya atas pengkhianatan yang bertentangan dengan Pasal 275 Undang-Undang Pidana Rusia, sebuah tuduhan yang dihadapi oleh lebih dari selusin ilmuwan lainnya.

Pengadilan Kota St Petersburg juga menjatuhkan denda sebesar 100.000 rubel (USD1.100) kepada Kuranov. Dia adalah mantan direktur umum dan kepala desainer di St Petersburg Research Enterprise for Hypersonic Systems (NIPGS), yang ditahan sejak Agustus 2021.

Kuranov telah mengambil bagian dalam pengembangan pesawat hipersonik Ajax (Ayaks) dan menulis artikel serta paten terkait rudal, serta berpartisipasi dalam seminar di mana dia bekerja sama dengan pakar lain dari Amerika Serikat (AS) dan China.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1446 seconds (0.1#10.140)