Daftar Target Sanksi AS terhadap Iran karena Serang Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran atas serangan drone dan rudal besar-besaran Teheran terhadap Israel untuk pertamanya kalinya pada 14 April 2024.
Sanksi terbaru Washington ini menargetkan produsen drone dan rudal Iran.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengaku telah mempersiapkan sanksi tersebut beberapa hari sebelumnya.
“Departemen Keuangan tidak akan ragu bekerja sama dengan sekutu kami dalam menggunakan otoritas sanksi kami untuk terus mengganggu aktivitas rezim Iran yang memfitnah dan mengganggu stabilitas,” ujar Yellen, menurut laporan Axios.
“Serangan yang dilakukan Iran dan proksinya menggarisbawahi pentingnya kerja Departemen Keuangan dalam menggunakan alat ekonomi kami untuk melawan aktivitas jahat Iran,” ujarnya.
Teheran menegaskan serangannya terhadap Israel akhir pekan lalu merupakan respons sah atas serangan militer Zionis terhadap konsulat Iran di Damaskus—yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal senior.
Daftar Target Sanksi Baru AS terhadap Iran
Mengutip laman resmi Departemen Keuangan Amerika, 18 April 2024, Kantor Pengendalian Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan menargetkan 16 individu dan dua entitas yang memungkinkan produksi UAV Iran, termasuk jenis mesin yang menggerakkan UAV varian Shahed Iran, yang digunakan dalam serangan ke Israel.
OFAC tak merinci detail belasan individu tersebut dalam pengumumannya.
Namun disebutkan bahwa mereka yang jadi target sanksi baru AS bekerja atas nama Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC-QF) Iran, unit produksi UAV, Kimia Part Sivan Company (KIPAS), dan produsen UAV dan mesin UAV Iran lainnya.
OFAC juga menunjuk lima perusahaan di berbagai yurisdiksi penyedia bahan komponen untuk produksi baja kepada Perusahaan Baja Khuzestan (KSC), salah satu produsen baja terbesar di Iran, atau membeli produk baja jadi KSC. Sektor logam Iran menghasilkan pendapatan setara dengan beberapa miliar dolar setiap tahunnya, dan sebagian besar berasal dari ekspor baja.
OFAC turut memberikan sanksi kepada tiga anak perusahaan pembuat mobil Iran, Bahman Group, yang terus memberikan dukungan material kepada IRGC dan entitas lain yang ditunjuk berdasarkan otoritas kontraterorisme, termasuk Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran (MODAFL).
Bahman Group sendiri merangkap ditunjuk sebagai pemilik entitas tersebut.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Sanksi terbaru Washington ini menargetkan produsen drone dan rudal Iran.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengaku telah mempersiapkan sanksi tersebut beberapa hari sebelumnya.
“Departemen Keuangan tidak akan ragu bekerja sama dengan sekutu kami dalam menggunakan otoritas sanksi kami untuk terus mengganggu aktivitas rezim Iran yang memfitnah dan mengganggu stabilitas,” ujar Yellen, menurut laporan Axios.
“Serangan yang dilakukan Iran dan proksinya menggarisbawahi pentingnya kerja Departemen Keuangan dalam menggunakan alat ekonomi kami untuk melawan aktivitas jahat Iran,” ujarnya.
Teheran menegaskan serangannya terhadap Israel akhir pekan lalu merupakan respons sah atas serangan militer Zionis terhadap konsulat Iran di Damaskus—yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal senior.
Daftar Target Sanksi Baru AS terhadap Iran
1. 16 Individu dan 2 Entitas yang Terkait Produksi UAV Iran
Mengutip laman resmi Departemen Keuangan Amerika, 18 April 2024, Kantor Pengendalian Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan menargetkan 16 individu dan dua entitas yang memungkinkan produksi UAV Iran, termasuk jenis mesin yang menggerakkan UAV varian Shahed Iran, yang digunakan dalam serangan ke Israel.
OFAC tak merinci detail belasan individu tersebut dalam pengumumannya.
Namun disebutkan bahwa mereka yang jadi target sanksi baru AS bekerja atas nama Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC-QF) Iran, unit produksi UAV, Kimia Part Sivan Company (KIPAS), dan produsen UAV dan mesin UAV Iran lainnya.
OFAC juga menunjuk lima perusahaan di berbagai yurisdiksi penyedia bahan komponen untuk produksi baja kepada Perusahaan Baja Khuzestan (KSC), salah satu produsen baja terbesar di Iran, atau membeli produk baja jadi KSC. Sektor logam Iran menghasilkan pendapatan setara dengan beberapa miliar dolar setiap tahunnya, dan sebagian besar berasal dari ekspor baja.
2. Tiga Anak Perusahaan Pembuat Mobil Iran
OFAC turut memberikan sanksi kepada tiga anak perusahaan pembuat mobil Iran, Bahman Group, yang terus memberikan dukungan material kepada IRGC dan entitas lain yang ditunjuk berdasarkan otoritas kontraterorisme, termasuk Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran (MODAFL).
Bahman Group sendiri merangkap ditunjuk sebagai pemilik entitas tersebut.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(mas)