Bisnis dengan Iran, Bos Huawei yang Diburu AS Ditangkap di Kanada
A
A
A
OTTAWA - Aparat penegak hukum Kanada menangkap salah satu eksekutif Huawei, perusahaan pembuat peralatan telekomunikasi China. Bos keuangan perusahaan itu, Wanzhou Meng, telah diburu Amerika Serikat (AS) atas tuduhan melakukan perdagangan dengan Iran yang sedang dijatuhi sanksi oleh Washington.
Wanzhou Meng tercatat sebagai kepala keuangan dan ketua dewan direktur Huawei. Menurut juru bicara Departemen Kehakiman Kanada Ian McLeod kepada The Globe and Mail, wanita itu ditangkap pada hari Sabtu dan sedang menunggu pemeriksaan yang dijadwalkan pada hari Jumat besok.
Dia menolak memberikan rincian tentang situasi penangkapan eksekutif China. "Dia dicari untuk diekstradisi, oleh Amerika Serikat," katanya, yang dilansir Kamis (6/12/2018).
Mcleod menolak untuk menguraikan tuduhan yang akan dihadapi oleh Meng di AS.
The Wall Street Journal (WSJ) pada April lalu melaporkan bahwa pihak berwenang AS telah menyelidiki raksasa telekomunikasi China setidaknya sejak tahun 2016 karena diduga mengakali sanksi terhadap Iran dan memasok produk asal AS ke Republik Islam.
Departemen Kehakiman, Perdagangan, dan Keuangan AS sejauh ini menolak untuk membocorkan informasi apa pun terkait investigasi kriminal terhadap Huawei.
Perusahaan China tersebut juga menahan diri untuk tidak berkomentar tentang masalah hukum di AS. Kasus ini berpotensi memperburuk posisi perusahaan tersebut di pasar Barat.
Tindakan keras AS terhadap perusahaan China, yang merupakan pemasok peralatan telekomunikasi terkemuka di dunia, diperparah oleh pengenalan jaringan nirkabel 5G yang menjulang. Washington dikabarkan khawatir bahwa pemerintah China akan menggunakan kekuatan teknis Huawei untuk memata-matai dan mengganggu sistem komunikasi.
Strategi Washington membuahkan hasil, di mana Selandia Baru memblokir perusahaan telekomunikasi utamanya dari menggunakan peralatan Huawei untuk jaringan 5G. Alasannya, karena berisiko terhadap keamanan nasional.
Australia juga melarang Huawei dari jaringan 5G-nya selama musim panas. Bos intelijen negara itu telah menyuarakan keprihatinan yang sama atas entitas asing yang membajak jaringan penting untuk kesehatan, energi dan sistem lainnya.
Huawei membantah telah dikendalikan oleh pemerintah Beijing, dan menuduh AS melakukan persaingan yang tidak sehat.
Sementara itu, China telah mengecam penangkapan Meng. Beijing mendesak AS dan Kanada untuk segera memperbaiki kesalahan. "Dan mengembalikan kebebasan pribadi dari eksekutif Huawei," kata pemerintah Beijing dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan China di Kanada.
"Bejiing protes keras atas tindakan semacam itu karena mereka secara serius membahayakan hak asasi manusia (HAM) korban. Penangkapan itu tidak beralasan karena Meng tidak melanggar hukum Amerika atau pun Kanada."
Wanzhou Meng tercatat sebagai kepala keuangan dan ketua dewan direktur Huawei. Menurut juru bicara Departemen Kehakiman Kanada Ian McLeod kepada The Globe and Mail, wanita itu ditangkap pada hari Sabtu dan sedang menunggu pemeriksaan yang dijadwalkan pada hari Jumat besok.
Dia menolak memberikan rincian tentang situasi penangkapan eksekutif China. "Dia dicari untuk diekstradisi, oleh Amerika Serikat," katanya, yang dilansir Kamis (6/12/2018).
Mcleod menolak untuk menguraikan tuduhan yang akan dihadapi oleh Meng di AS.
The Wall Street Journal (WSJ) pada April lalu melaporkan bahwa pihak berwenang AS telah menyelidiki raksasa telekomunikasi China setidaknya sejak tahun 2016 karena diduga mengakali sanksi terhadap Iran dan memasok produk asal AS ke Republik Islam.
Departemen Kehakiman, Perdagangan, dan Keuangan AS sejauh ini menolak untuk membocorkan informasi apa pun terkait investigasi kriminal terhadap Huawei.
Perusahaan China tersebut juga menahan diri untuk tidak berkomentar tentang masalah hukum di AS. Kasus ini berpotensi memperburuk posisi perusahaan tersebut di pasar Barat.
Tindakan keras AS terhadap perusahaan China, yang merupakan pemasok peralatan telekomunikasi terkemuka di dunia, diperparah oleh pengenalan jaringan nirkabel 5G yang menjulang. Washington dikabarkan khawatir bahwa pemerintah China akan menggunakan kekuatan teknis Huawei untuk memata-matai dan mengganggu sistem komunikasi.
Strategi Washington membuahkan hasil, di mana Selandia Baru memblokir perusahaan telekomunikasi utamanya dari menggunakan peralatan Huawei untuk jaringan 5G. Alasannya, karena berisiko terhadap keamanan nasional.
Australia juga melarang Huawei dari jaringan 5G-nya selama musim panas. Bos intelijen negara itu telah menyuarakan keprihatinan yang sama atas entitas asing yang membajak jaringan penting untuk kesehatan, energi dan sistem lainnya.
Huawei membantah telah dikendalikan oleh pemerintah Beijing, dan menuduh AS melakukan persaingan yang tidak sehat.
Sementara itu, China telah mengecam penangkapan Meng. Beijing mendesak AS dan Kanada untuk segera memperbaiki kesalahan. "Dan mengembalikan kebebasan pribadi dari eksekutif Huawei," kata pemerintah Beijing dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan China di Kanada.
"Bejiing protes keras atas tindakan semacam itu karena mereka secara serius membahayakan hak asasi manusia (HAM) korban. Penangkapan itu tidak beralasan karena Meng tidak melanggar hukum Amerika atau pun Kanada."
(mas)