Kecanggihan Rudal dan Drone Iran Terungkap, Lebih Hebat dari Sebelumnya

Senin, 15 April 2024 - 14:01 WIB
loading...
Kecanggihan Rudal dan Drone Iran Terungkap, Lebih Hebat dari Sebelumnya
Rudal jelajah Paveh 351 buatan Iran. Foto/wikimedia
A A A
TEHERAN - Beberapa senjata yang digunakan Iran untuk memulai serangan drone dan rudal ke Israel lebih canggih dibandingkan yang pernah dihadapi Israel sebelumnya.

The New York Times melaporkan hal tersebut. Israel sebelumnya menghadapi serangan udara dari Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Jihad Islam Palestina, yang menggunakan roket dengan jangkauan dan akurasi terbatas.

Ini termasuk roket jarak pendek dari keluarga Grad, serta roket M-302 buatan Suriah.

Selain itu, Hamas memiliki roket Fajr-5 dari Iran dan varian yang diproduksi secara lokal, masing-masing memiliki jangkauan sekitar 50 mil, menurut laporan tersebut.

“Senjata yang digunakan Iran pada hari Sabtu dapat melakukan perjalanan lebih jauh, dan beberapa di antaranya dapat melakukan perjalanan lebih cepat,” ungkap laporan The New York Times.

Sumber-sumber militer Israel yang dikutip dalam laporan tersebut menyatakan serangan tersebut terdiri dari 185 drone, 36 rudal jelajah, dan 110 rudal permukaan-ke-permukaan, yang sebagian besar diluncurkan dari Iran, dengan porsi lebih kecil berasal dari Irak dan Yaman.

Laporan tersebut juga mengutip postingan X oleh Fabian Hinz, pakar militer Iran, yang menyatakan Iran kemungkinan besar mengerahkan rudal jelajah Paveh 351, yang dikembangkan Korps Garda Revolusi Islam, yang memiliki jangkauan melebihi 1.200 mil, cukup untuk mencapai Israel dari Iran.

“Rudal tersebut (dalam versi berbeda) juga telah diberikan kepada Houthi Yaman dan PMF Irak,” papar Hinz.

Postingan lainnya, oleh anggota Dewan Penasihat Keamanan Internasional di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Jeffrey Lewis dilaporkan mengidentifikasi penggunaan rudal jelajah serangan darat oleh Iran, yang mampu membawa sekitar satu ton bahan peledak.

Apa yang Terjadi


Pada Sabtu malam, serangan balasan Iran terhadap Israel yang sangat dinantikan dimulai, menurut para pejabat Israel kepada Israel Broadcasting Corporation (KAN).

Pembalasan Iran sudah diperkirakan menyusul agresi Israel yang meratakan konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024.

Meskipun Israel telah menyerang banyak sasaran Iran di masa lalu, serangan terhadap konsulat tersebut merupakan peningkatan karena mereka menargetkan wilayah ‘kedaulatan’ Iran yaitu misi diplomatik.

Washington telah memperingatkan Iran agar tidak melakukan pembalasan, meskipun Amerika gagal mengutuk agresi Israel terhadap Iran yang mengakibatkan terbunuhnya 13 orang, termasuk tujuh pejabat militer.

AS turut mengerahkan aset militernya untuk menangkal serangan rudal dan drone Iran ke Israel.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1222 seconds (0.1#10.140)