Terus Diserang Israel, Lebih dari 1 Juta Warga Gaza Terjangkit Penyakit Menular
loading...
A
A
A
GAZA - Kantor media pemerintah Gaza melaporkan lebih dari satu juta kasus penyakit menular akibat pengungsian massal di Jalur Gaza yang terkepung.
“Sekitar 1.089.000 kasus penyakit menular dan 8.000 kasus hepatitis C tercatat di Gaza,” ungkap pernyataan kantor tersebut pada Senin (8/4/2024).
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil Israel sendiri.
Genosida yang dilancarkan Israel telah memaksa lebih dari 1,4 juta orang meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di Rafah, ujung selatan Jalur Gaza dekat perbatasan Mesir.
“Ada 10.000 pasien kanker yang berisiko meninggal dan sangat membutuhkan perawatan medis,” ungkap kantor media tersebut.
Serangan gencar Israel telah menewaskan lebih dari 33.200 orang dan melukai hampir 76.000 orang di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, mengalami kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang, dalam keputusan sementara pada bulan Januari, memerintahkan Tel Aviv menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
“Sekitar 1.089.000 kasus penyakit menular dan 8.000 kasus hepatitis C tercatat di Gaza,” ungkap pernyataan kantor tersebut pada Senin (8/4/2024).
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil Israel sendiri.
Genosida yang dilancarkan Israel telah memaksa lebih dari 1,4 juta orang meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di Rafah, ujung selatan Jalur Gaza dekat perbatasan Mesir.
“Ada 10.000 pasien kanker yang berisiko meninggal dan sangat membutuhkan perawatan medis,” ungkap kantor media tersebut.
Serangan gencar Israel telah menewaskan lebih dari 33.200 orang dan melukai hampir 76.000 orang di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, mengalami kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang, dalam keputusan sementara pada bulan Januari, memerintahkan Tel Aviv menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(sya)