Cetak Sejarah, Senegal Miliki 2 Ibu Negara untuk Pertama Kalinya

Kamis, 04 April 2024 - 14:27 WIB
loading...
Cetak Sejarah, Senegal Miliki 2 Ibu Negara untuk Pertama Kalinya
Presiden baru Senegal, Bassirou Diomaye Faye (BDF), menggandeng dua istrinya saat dilantik. Ini menjadi yang pertama kalinya, Senegal memiliki dua Ibu Negara. Foto/VoA
A A A
DAKAR - Senegal mencetak sejarah dengan memiliki dua Ibu Negara untuk pertama kalinya. Sebab, presiden terpilih Bassirou Diomaye Faye (BDF) mempunyai dua istri.

Faye naik ke panggung saat pelantikannya sebagai presiden pada 2 April 2024, di mana dia memegang tangan kedua istrinya, Marie Khone dan Absa Fall.

Poligami merupakan praktik tradisional yang tertanam kuat dalam budaya Senegal yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Marie Khone yang hingga kini tak pernah menjadi sorotan, berasal dari desa yang sama dengan Faye yang berusia 44 tahun. Mereka menikah 15 tahun lalu dan memiliki empat anak.



Faye menikahi istri keduanya; Absa Fall, lebih dari setahun yang lalu.

“Ini adalah pengakuan tertinggi terhadap tradisi poligami di kalangan petinggi negara, dengan situasi yang mencerminkan realitas Senegal,” kata sosiolog setempat, Djiby Diakhate.

"Banyak laki-laki memuji praktik ini sementara perempuan cenderung tetap tidak percaya," ujarnya, seperti dikutip AFP.

Poligami telah lama menimbulkan kontroversi dan penampilan publik BDF dengan kedua istrinya di sisinya dan didukung oleh ribuan pendukungnya telah menjadikannya topik pembicaraan utama di media, sehingga memicu beragam reaksi.

“Menjadi istri kedua lebih cocok untuk saya daripada menjadi yang pertama,” kata penyanyi ternama Mia Guisse bangga dalam video yang baru-baru ini menjadi viral.

Sosiolog terkenal Fatou Sow Sarr mengatakan di X: "Poligami, monogami, poliandri adalah model perkawinan yang ditentukan oleh sejarah setiap bangsa."

“Model-model ini sekarang bersaing dengan pernikahan homoseksual,” imbuh dia.

“Saya benar-benar berpikir bahwa Barat tidak memiliki legitimasi untuk menilai budaya kita,” papar Sarr dalam pesan lanjutannya di X.

Namun demikian, banyak perempuan Senegal yang menganggap poligami munafik dan tidak adil, sementara Komite Hak Asasi Manusia PBB mengatakan dalam laporan tahun 2022 bahwa poligami merupakan diskriminasi terhadap perempuan dan harus diakhiri.

Dalam novelnya yang terbit tahun 1979, "So Long a Letter", penulis Senegal Mariama Ba sangat kritis terhadap poligami, menggambarkan rasa sakit dan kesepian seorang wanita setelah suaminya mengambil istri kedua yang lebih muda.

Banyak serial televisi populer dalam beberapa tahun terakhir, seperti "Mistress of a Married Man" atau "Polygamy" yang mengeksplorasi naik turunnya kehidupan keluarga dalam rumah tangga poligami.

Mantan menteri kebudayaan dan profesor sejarah Penda Mbow mengatakan situasi perkawinan di istana presiden saat ini "benar-benar baru".

“Sampai saat ini Ibu Negara hanya ada satu. Artinya seluruh protokol harus ditinjau ulang,” katanya.

Poligami tersebar luas di Senegal khususnya di daerah pedesaan dan dianggap sebagai cara untuk memperluas keluarga.

Islam membolehkan laki-laki beristri hingga empat orang asalkan laki-laki tersebut mampu, termasuk secara finansial.

Banyak pernikahan yang tidak terdaftar di Senegal, sehingga sulit untuk mengetahui secara pasti berapa banyak pernikahan yang berpoligami.

Namun menurut laporan badan statistik dan demografi nasional pada tahun 2013, 32,5 persen orang Senegal yang menikah melakukan poligami.

Usia rata-rata perempuan pada saat menikah adalah 40,4 tahun dan laki-laki 52,9 tahun, kata laporan itu.

Diakhate, sosiolog, mengatakan Faye telah mengirimkan "sinyal kuat agar laki-laki lain juga menerima poligami mereka dan agar mereka menunjukkan transparansi seperti dirinya".

Dia mengatakan bahwa tidak diragukan lagi ada keinginan untuk mengakhiri poligami tersembunyi—yang dikenal dalam bahasa Wolof sebagai Takou Souf—yang dia tambahkan akan menjadi "hal yang baik bagi perekonomian negara dan situasi perkawinan".

Menanggapi para pengkritiknya, presiden terpilih, yang meraih 54,28 persen dalam pemilu tanggal 24 Maret, tidak menunjukkan apa-apa selain rasa bangga terhadap situasi keluarganya.

"Saya punya anak-anak yang cantik karena saya punya istri yang luar biasa. Mereka sangat cantik. Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa mereka selalu mendukung saya sepenuhnya," ujarnya saat mencalonkan diri sebagai presiden.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1672 seconds (0.1#10.140)