Siapa yang Menjadi Pemenang dalam Pengembangan Rudal Hipersonik?
loading...
A
A
A
Pada bulan September 2021, Korea Utara menggambarkan rudal hipersonik pertamanya sebagai “senjata strategis” yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, meskipun beberapa analis Korea Selatan menyebut uji coba tersebut gagal.
Pada awal tahun 2022, para pejabat Seoul mengatakan Korea Utara menguji rudal lain, kemungkinan rudal hipersonik lainnya, yang terbang pada ketinggian yang relatif rendah dengan kecepatan hingga 10 kali kecepatan suara (12.340 kmh/7.670 mph).
Pada bulan Januari, Pyongyang meluncurkan rudal pertamanya yang menggunakan bahan bakar padat untuk memastikan peluncuran yang lebih cepat dengan persiapan yang lebih sedikit.
Dalam perjalanan yang jarang terjadi ke Rusia pada September lalu, Kim memeriksa rudal hipersonik Moskow, dan juga senjata lainnya.
Senjata hipersonik dan FOBS dapat menjadi perhatian karena berpotensi menghindari perisai rudal dan sistem peringatan dini.
“Rudal hipersonik jarak menengah hingga jauh akan berguna untuk menyerang Guam sambil menghindari sistem pertahanan rudal A.S.,” kata Chang Young-keun, seorang profesor di Korea Aerospace University.
Pada awal tahun 2022, para pejabat Seoul mengatakan Korea Utara menguji rudal lain, kemungkinan rudal hipersonik lainnya, yang terbang pada ketinggian yang relatif rendah dengan kecepatan hingga 10 kali kecepatan suara (12.340 kmh/7.670 mph).
Pada bulan Januari, Pyongyang meluncurkan rudal pertamanya yang menggunakan bahan bakar padat untuk memastikan peluncuran yang lebih cepat dengan persiapan yang lebih sedikit.
Dalam perjalanan yang jarang terjadi ke Rusia pada September lalu, Kim memeriksa rudal hipersonik Moskow, dan juga senjata lainnya.
4. Solusi untuk Menghindari Sistem Pertahanan Udara
Dorongan global terhadap senjata hipersonik adalah bagian dari perlombaan senjata di mana negara-negara kecil di Asia berupaya mengembangkan rudal jarak jauh yang canggih bersama dengan kekuatan militer besar.Senjata hipersonik dan FOBS dapat menjadi perhatian karena berpotensi menghindari perisai rudal dan sistem peringatan dini.
“Rudal hipersonik jarak menengah hingga jauh akan berguna untuk menyerang Guam sambil menghindari sistem pertahanan rudal A.S.,” kata Chang Young-keun, seorang profesor di Korea Aerospace University.
(ahm)