Gempa Terkuat di Taiwan dalam 25 Tahun Tewaskan 4 Orang, 57 Terluka
loading...
A
A
A
Lalu lintas di sepanjang pantai timur hampir terhenti, dengan tanah longsor dan puing-puing yang berjatuhan menghantam terowongan dan jalan raya di wilayah pegunungan. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan pada kendaraan, meski tidak jelas apakah ada yang terluka.
Meskipun gempa terjadi pada puncak jam sibuk pagi hari sebelum jam 8 pagi, kepanikan awal memudar dengan cepat di pulau tersebut.
Taiwan sering diguncang gempa dan bersiap menghadapinya dengan latihan di sekolah dan pemberitahuan yang dikeluarkan melalui media publik dan telepon seluler.
Pihak berwenang mengatakan mereka hanya memperkirakan gempa yang relatif ringan berkekuatan 4 skala richter (SR) dan oleh karena itu tidak mengirimkan peringatan.
Meski begitu, gempa yang terjadi cukup kuat sehingga membuat takut orang-orang yang terbiasa dengan guncangan tersebut.
“Gempa bumi adalah kejadian biasa dan saya sudah terbiasa dengan hal tersebut. Tapi hari ini adalah pertama kalinya saya takut sampai menangis karena gempa bumi,” ujar Hsien-hsuen Keng, warga Taipei. “Saya terbangun karena gempa. Saya belum pernah merasakan guncangan sekuat ini sebelumnya.”
Dia mengatakan apartemennya di lantai lima berguncang sangat keras sehingga “selain latihan gempa di sekolah dasar, ini adalah pertama kalinya saya mengalami situasi seperti itu.”
Hualien terakhir kali dilanda gempa mematikan pada tahun 2018, yang meruntuhkan satu hotel bersejarah dan bangunan lainnya.
Gempa terburuk di Taiwan dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 21 September 1999, dengan kekuatan 7,7 skala Richter, menyebabkan 2.400 kematian, melukai sekitar 100.000 orang, dan menghancurkan ribuan bangunan.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan gelombang tsunami setinggi 30 sentimeter (sekitar 1 kaki) terdeteksi di pantai pulau Yonaguni sekitar 15 menit setelah gempa terjadi.
Meskipun gempa terjadi pada puncak jam sibuk pagi hari sebelum jam 8 pagi, kepanikan awal memudar dengan cepat di pulau tersebut.
Taiwan sering diguncang gempa dan bersiap menghadapinya dengan latihan di sekolah dan pemberitahuan yang dikeluarkan melalui media publik dan telepon seluler.
Pihak berwenang mengatakan mereka hanya memperkirakan gempa yang relatif ringan berkekuatan 4 skala richter (SR) dan oleh karena itu tidak mengirimkan peringatan.
Meski begitu, gempa yang terjadi cukup kuat sehingga membuat takut orang-orang yang terbiasa dengan guncangan tersebut.
“Gempa bumi adalah kejadian biasa dan saya sudah terbiasa dengan hal tersebut. Tapi hari ini adalah pertama kalinya saya takut sampai menangis karena gempa bumi,” ujar Hsien-hsuen Keng, warga Taipei. “Saya terbangun karena gempa. Saya belum pernah merasakan guncangan sekuat ini sebelumnya.”
Dia mengatakan apartemennya di lantai lima berguncang sangat keras sehingga “selain latihan gempa di sekolah dasar, ini adalah pertama kalinya saya mengalami situasi seperti itu.”
Hualien terakhir kali dilanda gempa mematikan pada tahun 2018, yang meruntuhkan satu hotel bersejarah dan bangunan lainnya.
Gempa terburuk di Taiwan dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 21 September 1999, dengan kekuatan 7,7 skala Richter, menyebabkan 2.400 kematian, melukai sekitar 100.000 orang, dan menghancurkan ribuan bangunan.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan gelombang tsunami setinggi 30 sentimeter (sekitar 1 kaki) terdeteksi di pantai pulau Yonaguni sekitar 15 menit setelah gempa terjadi.