Ketika Terduga Agen Mossad Berkeliaran di Malaysia
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Polisi Malaysia telah menangkap sepasang suami istri, keduanya warga lokal, karena memasok senjata api kepada seorang pria Israel yang dididuga kuat sebagai agen Mossad.
Polisi mengatakan mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa lebih banyak warga Malaysia yang terlibat dalam kasus ini, dan telah meningkatkan langkah-langkah keamanan bagi Raja, Perdana Menteri Anwar Ibrahim, dan para pemimpin Malaysia lainnya.
Penangkapan pasangan tersebut terjadi setelah seorang pria Israel berusia 36 tahun ditangkap pada 27 Maret di sebuah hotel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur, karena membawa pistol dan amunisi.
Mengutip laporan The Star, Minggu (31/3/2024), pria yang diduga kuat sebagai agen Mossad—badan intelijen Israel untuk operasi luar negeri—tersebut telah melakukan perjalanan dari Uni Emirat Arab dan memasuki Malaysia pada 12 Maret menggunakan paspor Prancis. Namun dia menyerahkan paspor Israel setelah penyelidikan lebih lanjut.
Enam pistol dan 200 butir peluru disita dari pria Israel tersebut, yang mengaku memasuki Malaysia untuk memburu dan membunuh sesama warga Israel karena perselisihan keluarga.
Senjata-senjata itu termasuk sebuah Sig Sauer, dua Glocks dan sebuah Smith & Wesson, yang diklaim tersangka telah dibeli di Malaysia menggunakan mata uang kripto. Tiga senjata ditemukan terisi ketika polisi menyita senjata tersebut.
Polisi mengatakan pada 29 Maret bahwa penyelidikan mereka difokuskan pada kemungkinan bahwa tersangka adalah agen intelijen Israel.
Pada 30 Maret, Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain mengatakan pasangan yang ditangkap diyakini memperoleh senjata dari negara tetangga.
“Kami juga sedang mencari tahu mengapa mereka memiliki senjata lain,” katanya kepada surat kabar lokal Berita Harian. Sebuah pistol ditemukan dari ransel di dalam mobil Honda Jazz milik pasangan tersebut setelah mereka dibawa kembali ke kediaman mereka di Kuala Selangor, negara bagian Selangor. Mereka diyakini telah memasok enam pistol ke pria Israel.
Polisi mengatakan mereka tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa lebih banyak warga Malaysia yang terlibat dalam kasus ini, dan telah meningkatkan langkah-langkah keamanan bagi Raja, Perdana Menteri Anwar Ibrahim, dan para pemimpin Malaysia lainnya.
Penangkapan pasangan tersebut terjadi setelah seorang pria Israel berusia 36 tahun ditangkap pada 27 Maret di sebuah hotel di Jalan Ampang, Kuala Lumpur, karena membawa pistol dan amunisi.
Mengutip laporan The Star, Minggu (31/3/2024), pria yang diduga kuat sebagai agen Mossad—badan intelijen Israel untuk operasi luar negeri—tersebut telah melakukan perjalanan dari Uni Emirat Arab dan memasuki Malaysia pada 12 Maret menggunakan paspor Prancis. Namun dia menyerahkan paspor Israel setelah penyelidikan lebih lanjut.
Enam pistol dan 200 butir peluru disita dari pria Israel tersebut, yang mengaku memasuki Malaysia untuk memburu dan membunuh sesama warga Israel karena perselisihan keluarga.
Senjata-senjata itu termasuk sebuah Sig Sauer, dua Glocks dan sebuah Smith & Wesson, yang diklaim tersangka telah dibeli di Malaysia menggunakan mata uang kripto. Tiga senjata ditemukan terisi ketika polisi menyita senjata tersebut.
Polisi mengatakan pada 29 Maret bahwa penyelidikan mereka difokuskan pada kemungkinan bahwa tersangka adalah agen intelijen Israel.
Pada 30 Maret, Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain mengatakan pasangan yang ditangkap diyakini memperoleh senjata dari negara tetangga.
“Kami juga sedang mencari tahu mengapa mereka memiliki senjata lain,” katanya kepada surat kabar lokal Berita Harian. Sebuah pistol ditemukan dari ransel di dalam mobil Honda Jazz milik pasangan tersebut setelah mereka dibawa kembali ke kediaman mereka di Kuala Selangor, negara bagian Selangor. Mereka diyakini telah memasok enam pistol ke pria Israel.