Prancis Bersiap Kirim Rudal ke Ukraina untuk Perang Melawan Rusia
loading...
A
A
A
PARIS - Prancis sedang bersiap untuk mengirimkan ratusan kendaraan pengangkut personel lapis baja dan rudal anti-pesawat ke Ukraina. Itu sebagai bagian dari paket bantuan baru untuk Kyiv dalam perang melawan invasi Rusia.
“Untuk mempertahankan garis depan yang luas, tentara Ukraina misalnya membutuhkan VAB [Véhicule de l'Avant Blindé] kami: ini sangat penting untuk mobilitas pasukan,” kata Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu kepada surat kabar La Tribune dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari ini (31/3/2024).
Prancis saat ini sedang menggantikan armada VAB-nya—beberapa di antaranya berusia lebih dari 40 tahun—dengan kendaraan lapis baja Griffon baru, tetapi Lecornu mengatakan model lama “masih beroperasi”.
“Kami sedang membicarakan ratusan di antaranya pada tahun 2024 dan awal tahun 2025,” katanya.
Paris, kata dia, juga akan memasok lebih banyak rudal antipesawat Aster 30 untuk peluncur SAMP/T, serupa dengan sistem pertahanan udara Patriot yang dipasok Amerika Serikat (AS).
“Kami juga mengembangkan amunisi yang dioperasikan dari jarak jauh dalam jangka waktu yang sangat singkat, untuk dikirimkan ke Ukraina mulai musim panas ini,” imbuh Lecornu.
Pemerintah Prancis telah mendorong perusahaan-perusahaan pertahanannya untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan tentaranya sendiri dan untuk memastikan dukungan berkelanjutan kepada Ukraina setelah lebih dari dua tahun berperang dengan Rusia.
Kyiv telah memperingatkan stok amunisinya semakin menipis, dan mendesak sekutu Barat-nya, khususnya Washington, untuk mengakhiri kebuntuan politik yang telah membekukan paket bantuan baru senilai USD60 miliar.
“Untuk mempertahankan garis depan yang luas, tentara Ukraina misalnya membutuhkan VAB [Véhicule de l'Avant Blindé] kami: ini sangat penting untuk mobilitas pasukan,” kata Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu kepada surat kabar La Tribune dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari ini (31/3/2024).
Prancis saat ini sedang menggantikan armada VAB-nya—beberapa di antaranya berusia lebih dari 40 tahun—dengan kendaraan lapis baja Griffon baru, tetapi Lecornu mengatakan model lama “masih beroperasi”.
“Kami sedang membicarakan ratusan di antaranya pada tahun 2024 dan awal tahun 2025,” katanya.
Paris, kata dia, juga akan memasok lebih banyak rudal antipesawat Aster 30 untuk peluncur SAMP/T, serupa dengan sistem pertahanan udara Patriot yang dipasok Amerika Serikat (AS).
“Kami juga mengembangkan amunisi yang dioperasikan dari jarak jauh dalam jangka waktu yang sangat singkat, untuk dikirimkan ke Ukraina mulai musim panas ini,” imbuh Lecornu.
Pemerintah Prancis telah mendorong perusahaan-perusahaan pertahanannya untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan tentaranya sendiri dan untuk memastikan dukungan berkelanjutan kepada Ukraina setelah lebih dari dua tahun berperang dengan Rusia.
Kyiv telah memperingatkan stok amunisinya semakin menipis, dan mendesak sekutu Barat-nya, khususnya Washington, untuk mengakhiri kebuntuan politik yang telah membekukan paket bantuan baru senilai USD60 miliar.
(mas)