5 Fakta Tragedi Jembatan Francis Scott Key di Baltimore

Rabu, 27 Maret 2024 - 20:50 WIB
loading...
A A A
Kapal itu bergerak dengan kecepatan standar 8 knot (14,8 km/jam), tipikal untuk wilayah tersebut. Meskipun kapal tidak memulihkan sumber listrik utamanya, Diamond menyebutkan bahwa generator cadangan diesel diaktifkan, sehingga memulihkan sistem kelistrikan.

Pilot segera memerintahkan kemudi keras ke kiri agar kapal tidak berbelok ke kanan dan memerintahkan agar jangkar pelabuhan dijatuhkan, kata Diamond. Pilot juga menghubungi kantor pengiriman untuk menutup jembatan.

Diamond mengatakan gambar yang beredar luas menunjukkan lampu kapal mati dan kemudian menyala kembali, menimbulkan pertanyaan apakah kapal tersebut telah mendapatkan kembali tenaganya. Namun, katanya, generator darurat yang menyala kembali menyalakan lampu, tetapi tenaga penggerak kapal tidak menyala.

"Salah satu pilot nahkoda melakukan segala yang bisa dia lakukan,” kata Diamond menurut laporan New York Post.

3. Jembatan Bersejarah Sepanjang 2,6 Km

5 Fakta Tragedi Jembatan Francis Scott Key di Baltimore

Foto/Reuters

Jembatan empat jalur sepanjang 2,6 km (1,6 mil) — dinamai menurut nama orang yang menulis lirik The Star-Spangled Banner, lagu kebangsaan AS — membentang di Sungai Patapsco di tenggara pusat Baltimore.

Ini adalah bagian penting dari jaringan jalan raya di sekitar Baltimore, sebuah kota industri di timur laut ibu kota AS, Washington, DC. Jembatan ini mengangkut lebih dari 12 juta kendaraan komersial dan penumpang pada tahun 2023.

Pelabuhan Baltimore menangani mesin pertanian dan konstruksi, gula, gipsum dan batu bara serta impor dan ekspor untuk produsen mobil besar, termasuk Nissan, Toyota, General Motors, Volvo, Jaguar dan Land Rover.

4. Korban Hilang Belum Ditemukan

5 Fakta Tragedi Jembatan Francis Scott Key di Baltimore

Foto/Reuters

Menurut pihak berwenang, delapan orang berada di jembatan pada saat tabrakan terjadi, dan enam orang masih belum ditemukan. Mereka adalah bagian dari kru konstruksi yang mengisi lubang di jembatan.

Dari enam orang tersebut, dua di antaranya berasal dari Guatemala, menurut Kementerian Luar Negeri negara tersebut. Beberapa orang yang hilang juga berasal dari Meksiko, Honduras, dan El Salvador.

Di antara orang-orang yang hilang adalah seorang pria berusia 26 tahun dan seorang lainnya berusia 35 tahun, keduanya adalah pekerja. Kementerian Guatemala mengatakan mereka adalah anggota tim yang ditugaskan untuk “memperbaiki aspal di jembatan pada saat kecelakaan terjadi.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)