Tak Peduli COVID-19, AS Siap Ledakkan Nuklir dalam Konflik Besar
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengaku siap tempur dan siap untuk menggunakan senjata nuklirnya jika Amerika terlibat konflik bersenjata besar. Pentagon menyatakan pandemi virus corona baru, COVID-19, tak akan menghalangi Amerika untuk menggunakan senjata tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Komandan Serangan Global Angkatan Udara (AFGSC) AS, Tim Ray.
"Yakinlah, kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan pasukan pembom dan ICBM (rudal balistik antarbenua) kami siap untuk pergi dan dapat mencapai target apa pun di planet ini kapan saja," kata Tim Ray.
"Kami sepenuhnya siap dengan misi dan COVID-19 tidak akan mengubahnya. Pasukan kami terus mempertahankan tingkat kesiapan dan respons yang sangat tinggi," lanjut dia, seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (1/5/2020).
Pernyataan Angkatan Udara Amerika (USAF) itu mengklarifikasi bahwa mereka mulai mengembangkan prosedur untuk beroperasi selama pandemi dan menjaga personelnya tetap sehat ketika COVID-19 masih terkurung di dalam perbatasan China pada Januari lalu.
Rencana yang dikembangkan itu memungkinkan USAF untuk menahan penyebaran virus yang memungkinkan kru pesawat dan awak rudal tetap beroperasi.
Untuk mencapai itu Angkatan Udara Amerika harus mengadopsi langkah-langkah tertentu yang memastikan "tingkat isolasi tertentu" untuk menjaga tim tetap terpisah sambil menjaga pengoperasian rudal antarbenua dan pembom berkemampuan nuklir.
“Kami dibayar untuk melakukan misi ini dalam semua kondisi. Bukan hanya beberapa, tetapi semua kondisi. Ini adalah keadaan yang mengerikan, tetapi kita harus siap untuk melakukan pekerjaan ini dalam keadaan yang jauh lebih buruk," papar komandan AFGSC AS tersebut.
Namun, terlepas dari semua upaya untuk mengatasi penyakit ini, sekitar 6.754 prajurit Amerika telah terinfeksi COVID-19 di seluruh korps militer Amerika. Angka itu merupakan data tanggal 29 April dari Departemen Pertahanan.
Wabah ini telah memengaruhi beberapa pangkalan asing AS dan dua kapal induk yang dikerahkan. Militer tidak selalu dapat mendeteksi sumber infeksi COVID-19 dengan asal-usulnya di kapal induk USS Theodore Roosevelt yang dilaporkan masih misterius.
Pernyataan itu disampaikan Komandan Serangan Global Angkatan Udara (AFGSC) AS, Tim Ray.
"Yakinlah, kami telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan pasukan pembom dan ICBM (rudal balistik antarbenua) kami siap untuk pergi dan dapat mencapai target apa pun di planet ini kapan saja," kata Tim Ray.
"Kami sepenuhnya siap dengan misi dan COVID-19 tidak akan mengubahnya. Pasukan kami terus mempertahankan tingkat kesiapan dan respons yang sangat tinggi," lanjut dia, seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (1/5/2020).
Pernyataan Angkatan Udara Amerika (USAF) itu mengklarifikasi bahwa mereka mulai mengembangkan prosedur untuk beroperasi selama pandemi dan menjaga personelnya tetap sehat ketika COVID-19 masih terkurung di dalam perbatasan China pada Januari lalu.
Rencana yang dikembangkan itu memungkinkan USAF untuk menahan penyebaran virus yang memungkinkan kru pesawat dan awak rudal tetap beroperasi.
Untuk mencapai itu Angkatan Udara Amerika harus mengadopsi langkah-langkah tertentu yang memastikan "tingkat isolasi tertentu" untuk menjaga tim tetap terpisah sambil menjaga pengoperasian rudal antarbenua dan pembom berkemampuan nuklir.
“Kami dibayar untuk melakukan misi ini dalam semua kondisi. Bukan hanya beberapa, tetapi semua kondisi. Ini adalah keadaan yang mengerikan, tetapi kita harus siap untuk melakukan pekerjaan ini dalam keadaan yang jauh lebih buruk," papar komandan AFGSC AS tersebut.
Namun, terlepas dari semua upaya untuk mengatasi penyakit ini, sekitar 6.754 prajurit Amerika telah terinfeksi COVID-19 di seluruh korps militer Amerika. Angka itu merupakan data tanggal 29 April dari Departemen Pertahanan.
Wabah ini telah memengaruhi beberapa pangkalan asing AS dan dua kapal induk yang dikerahkan. Militer tidak selalu dapat mendeteksi sumber infeksi COVID-19 dengan asal-usulnya di kapal induk USS Theodore Roosevelt yang dilaporkan masih misterius.
(min)