Gara-gara Rusia, Uni Eropa Diserukan Beralih ke Mode 'Ekonomi Perang'

Selasa, 19 Maret 2024 - 14:09 WIB
loading...
Gara-gara Rusia, Uni...
Uni Eropa diserukan beralih ke mode ekonomi perang, merasa terancam oleh perang Rusia-Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) diserukan segera beralih ke mode "ekonomi perang" setelah merasa terancam oleh Rusia terkait perang di Ukraina yang tak kunjung berakhir.

Seruan ini disampaikan oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada hari Senin.

Michel mengatakan Uni Eropa harus memikirkan kembali strategi militer dan secara drastis meningkatkan produksi pertahanannya untuk membantu Ukraina dalam perangnya melawan invasi Rusia.

Dia menyampaikan seruannya karena Kyiv semakin memperingatkan tentang kekurangan amunisi.

Baca Juga: NATO Bangun Pangkalan Terbesar Eropa Dekat Laut Hitam, Bisa Intai Gerak-gerik Rusia

“Rusia adalah ancaman militer yang serius terhadap benua Eropa dan keamanan global. Jika kami tidak mendapatkan respons yang tepat dari UE dan tidak memberikan dukungan yang cukup kepada Ukraina untuk menghentikan Rusia, kamilah yang berikutnya,” tulis Michel dalam opini yang diterbitkan di surat kabar La Libre Belgique dan situs berita Euractiv.

"Selama beberapa dekade, Eropa telah gagal melakukan investasi yang cukup dalam bidang keamanan dan pertahanan, dan kini sangat membutuhkan pergeseran radikal dan tidak dapat diubah dalam pemikiran kita menuju pola pikir keamanan strategis," lanjut Michel.

"Oleh karena itu, kita harus siap bertahan dan beralih ke mode ‘ekonomi perang’. Saatnya kita mengambil tanggung jawab atas keamanan kita. Kita tidak bisa lagi mengandalkan pihak lain atau bergantung pada siklus pemilu di Amerika Serikat atau negara lain," imbuh Michel, seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (19/3/2024).

Menurutnya, produksi pertahanan blok tersebut telah meningkat sebesar 50% sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022.

Dia menambahkan bahwa Uni Eropa akan menggandakan produksi amunisi menjadi lebih dari 2 juta peluru setiap tahunnya, pada akhir tahun depan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Parade Hari Kemenangan...
Parade Hari Kemenangan Jadi Taruhan Besar bagi Putin, Berikut 4 Alasannya
Apa Rusia Membantu Padamkan...
Apa Rusia Membantu Padamkan Kebakaran Israel?
Meski Ukraina Tebar...
Meski Ukraina Tebar Ancaman, Siapa yang Datang ke Parade Hari Kemenangan di Moskow?
Trump Incar Bantuan...
Trump Incar Bantuan Erdogan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Eropa Tak Bisa Mempertahankan...
Eropa Tak Bisa Mempertahankan Diri Melawan Rusia, Ini 6 Penyebabnya
Rusia Tutup Semua Bandara...
Rusia Tutup Semua Bandara di Moskow akibat Serangan Pesawat Nirawak Ukraina
Uni Eropa Ancam Balik...
Uni Eropa Ancam Balik Tampar Produk AS dengan Tarif, Nilainya Rp1.860 Triliun
India dan Pakistan di...
India dan Pakistan di Ambang Perang, Bagaimana Perbandingan Kekuatan Militer Kedua Negara?
Spesifikasi Jet Tempur...
Spesifikasi Jet Tempur Rafale India dan Insiden Penembakan Tiga Pesawat oleh Pakistan
Rekomendasi
Cold Storage Perlu Dibangun...
Cold Storage Perlu Dibangun di Timur Indonesia untuk Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Kejati Jakarta Tetapkan...
Kejati Jakarta Tetapkan 9 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pembiayaan Fiktif di PT Telkom
Respons Kondisi Ekonomi...
Respons Kondisi Ekonomi RI Terkini, Luhut Sebut Wajar Melambat di Masa Transisi
Berita Terkini
6 Kriteria Paus Baru...
6 Kriteria Paus Baru yang Dipilih dalam Konklaf, Salah Satunya Penyembuh Luka Lama
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Terungkap Alasan Tentara...
Terungkap Alasan Tentara India Kibarkan Bendera Putih
Setelah Berlaku di Sekolah,...
Setelah Berlaku di Sekolah, Mendagri Prancis Akan Larang Penggunaan Jilbab di Kampus
3 Negara yang Bisa Membantu...
3 Negara yang Bisa Membantu Pakistan Jika Perang dengan India, Siapa Saja?
25.000 Penduduk Kota...
25.000 Penduduk Kota Lice di Turki Nge-Fly setelah Polisi Bakar 20 Ton Ganja
Infografis
AS Setujui Penjualan...
AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 T untuk F-16 ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved