Kapal Induk AS Hadapi Pertempuran Nyaris Tanpa Henti Melawan Serangan Houthi
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Bukan hanya kapal dagang yang menjadi sasaran serangan rudal dan drone oleh kelompok Houthi di Laut Merah. Kelompok tempur kapal induk Amerika Serikat (AS) yang berusaha melindungi kapal-kapal dagang juga terus-menerus mendapat serangan.
BBC, yang kru-nya mengunjungi kapal induk USS Dwight D Eisenhower sejak memulai misi di Laut Merah pada bulan November lalu, melaporkan betapa intens-nya pertempuran tersebut.
“Ini adalah hal yang mematikan,” kata Kapten Dave Wroe, yang memimpin empat kapal perusak Angkatan Laut AS yang memberikan perlindungan ekstra bagi kapal induk tersebut.
Serangan ini terjadi segera setelah kelompok Houthi di Yaman mulai menargetkan kapal-kapal dagang—kata mereka sebagai respons terhadap serangan Israel di Gaza.
Kapten Wroe membuat daftar ancaman yang mereka hadapi selama empat bulan terakhir: rudal balistik anti-kapal, rudal jelajah, kendaraan udara tak berawak (UAV), kapal permukaan tak berawak (USV), dan kini kapal bawah air tak berawak atau UUV, semuanya sarat dengan bahan peledak.
UUV adalah ancaman terbaru. Dia mengatakan jet tempur F-18 yang ada di kapal induk baru-baru ini menghancurkan UUV, sebelum bisa diluncurkan.
Kapten Wroe mengatakan kelompok Houthi telah memberikan tantangan terbesar bagi Angkatan Laut AS dalam sejarah baru-baru ini.
“Ini yang terbanyak sejak Perang Dunia II,” katanya. Itu terakhir kali AS beroperasi di wilayah di mana mereka bisa ditembaki setiap hari.
Tempo operasi di kapal induk itu sendiri juga tak henti-hentinya—dengan puluhan serangan mendadak dilakukan sepanjang waktu.
BBC, yang kru-nya mengunjungi kapal induk USS Dwight D Eisenhower sejak memulai misi di Laut Merah pada bulan November lalu, melaporkan betapa intens-nya pertempuran tersebut.
“Ini adalah hal yang mematikan,” kata Kapten Dave Wroe, yang memimpin empat kapal perusak Angkatan Laut AS yang memberikan perlindungan ekstra bagi kapal induk tersebut.
Serangan ini terjadi segera setelah kelompok Houthi di Yaman mulai menargetkan kapal-kapal dagang—kata mereka sebagai respons terhadap serangan Israel di Gaza.
Kapten Wroe membuat daftar ancaman yang mereka hadapi selama empat bulan terakhir: rudal balistik anti-kapal, rudal jelajah, kendaraan udara tak berawak (UAV), kapal permukaan tak berawak (USV), dan kini kapal bawah air tak berawak atau UUV, semuanya sarat dengan bahan peledak.
UUV adalah ancaman terbaru. Dia mengatakan jet tempur F-18 yang ada di kapal induk baru-baru ini menghancurkan UUV, sebelum bisa diluncurkan.
Kapten Wroe mengatakan kelompok Houthi telah memberikan tantangan terbesar bagi Angkatan Laut AS dalam sejarah baru-baru ini.
“Ini yang terbanyak sejak Perang Dunia II,” katanya. Itu terakhir kali AS beroperasi di wilayah di mana mereka bisa ditembaki setiap hari.
Tempo operasi di kapal induk itu sendiri juga tak henti-hentinya—dengan puluhan serangan mendadak dilakukan sepanjang waktu.