Bantah Tudingan Israel, Lebanon Kunjungi Lokasi Rudal Hizbullah

Selasa, 02 Oktober 2018 - 10:53 WIB
Bantah Tudingan Israel, Lebanon Kunjungi Lokasi Rudal Hizbullah
Bantah Tudingan Israel, Lebanon Kunjungi Lokasi Rudal Hizbullah
A A A
BEIRUT - Menteri Luar Negeri Lebanon bersama puluhan duta besar dan diplomat asing melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi yang dituding Israel situs rudal Hizbullah. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuding Hizbullah telah menyimpan peluru kendali presisi di sejumlah lokasi.

Menteri Luar Negeri Lebanon bersama rombongan mengunjungi lapangan sepak bola, gudang dan lapangan golf yang berdampingan dengan bandara Beirut. Selama kunjungan tersebut tidak ada bukti atau bekas dari keberadaan rudal-rudal tersebut.

Pekan lalu di PBB, Netanyahu merilis sebuah peta satelit yang menunjukkan situs di dekat bandara Beirut di mana Hizbullak konon telah menyembunyikan rudal canggih yang dapat digunakan untuk menargetkan Israel. Presentasi itu menimbulkan kekhawatiran di Libanon bahwa Israel merencanakan serangan terhadap situs-situs tersebut.

"Tur diselenggarakan untuk menunjukkan bahwa Netanyahu adalah pembohong internasional," kata Menteri Luar Negeri Libanon, Gebran Bassil, seperti disitat dari The Washington Post, Selasa (2/10/2018).

Para duta besar dan diplomat yang ikut termasuk duta besar Rusia, Iran dan banyak negara Afrika dan Asia, serta perwakilan dari semua kedutaan besar Eropa. Absen adalah seorang diplomat dari Amerika Serikat. Kedutaan Besar AS tidak menanggapi permintaan untuk komentar.

Daerah yang dikunjungi adalah yang diidentifikasi sebagai Situs 2 dan Situs 3 di peta Netanyahu, kata pejabat kementerian luar negeri. Situs 2 rupanya adalah clubhouse dari salah satu tim sepak bola Lebanon terbesar, Al-Ahed, yang mencakup lapangan sepak bola, kolam renang dan pusat kebugaran.

"Seperti yang Anda lihat, tidak ada rudal di sini," kata Bassil kepada para diplomat ketika mereka berdiri di tengah lapangan sepak bola.

Sedangkan situs 3 adalah gudang yang sepertinya tidak pernah digunakan. Sementara lapangan golf dimasukkan dalam tur karena kekeliruan, kata pejabat kementerian luar negeri Libanon.

Lokasi ketiga, yang diidentifikasi sebagai Situs 1 di peta Israel, bukan bagian dari rencana perjalanan, tetapi para pejabat mengatakan mereka yakin tidak ada rudal di sana.

Ketiga lokasi tersebut berada di daerah berpenduduk padat, sebagian besar Syiah di Ouzai, di mana dukungan untuk Hizbullah berjalan kuat.

Para diplomat, yang berbicara dengan syarat mereka tidak diidentifikasi, mengamati bahwa tur itu tampaknya tidak meyakinkan karena salah satu situs itu dikecualikan. Selain itu, para diplomat mengatakan, peta yang ditampilkan oleh Netanyahu terlalu tidak jelas untuk memastikan lokasi pasti dari situs rudal yang diklaim.

Ditanya di mana misil disimpan, Bassil mengatakan itu bukan pekerjaan kementeriannya. "Meskipun Hizbullah mengakui memiliki peluru kendali, ini tidak berarti bahwa mereka disimpan di sekitar bandara Beirut," cetus Bassil.

Israel telah terlibat dua perang besar dengan Lebanon dalam empat dekade terakhir dan pasukannya sempat menduduki Lebonan selatan selama 24 jam pada tahun 2000 sebelum dipaksa mundur di bahwa tekanan dari serangan gerilya Hizbullah.

Konfrontasi terakhir mereka terjadi pada 2006, berakhir dengan tidak meyakinkan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4851 seconds (0.1#10.140)