Calon Ketua Mahkamah Agung dari Trump Tersandung Skandal Seks

Senin, 24 September 2018 - 10:22 WIB
Calon Ketua Mahkamah...
Calon Ketua Mahkamah Agung dari Trump Tersandung Skandal Seks
A A A
WASHINGTON - Brett Kavanaugh, calon Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) yang diusulkan Presiden Donald Trump dituduh pernah melakukan kekerasan seksual. Salah satu dari dua wanita yang jadi korbannya telah memberikan kesaksikan di depan panel Senat pekan lalu.

Para pengacara dan anggota Komite Kehakiman Senat AS mengungkapnya pada hari Minggu (23/9/2018) waktu Washington.

Wanita bernama Deborah Ramirez, 53, menuduh Kavanaugh menyerangnya secara seksual di sebuah pesta ketika mereka berdua adalah mahasiswa di Universitas Yale pada 1980-an.

Wanita lainnya, Christine Blasey Ford, diperkirakan juga akan bersaksi di hadapan Komite Kehakiman Senat beberapa hari ke depan.

Ford, seorang profesor psikologi di Palo Alto University di California, seperti dikutip Reuters, Senin (24/9/2018), mengatakan Kavanaugh menyerangnya secara seksual pada tahun 1982 ketika keduanya adalah pelajar di sekolah menengah di Maryland.

Ford sebelumnya juga mengungkap skandal itu di hadapan hakim pengadilan banding federal konservatif. Kesaksiannya akan membahayakan konfirmasi Senat untuk pencalonan Kavanaugh sebagai Ketua Mahkamah Agung AS.

Ford, melalui pengacaranya, mengatakan ada masalah prosedural dan logistik yang belum terselesaikan, termasuk apakah senator Republik dari Komite Kehakiman, yang semuanya laki-laki, atau staf jaksa akan menanyainya.

"Berbagai senator telah meremehkan dan harus memikul tanggung jawab mereka untuk mengajukan pertanyaan kepadanya," kata pihak pengacara Ford.

Sementara itu, Kavanaugh menyebut semua tuduhan itu sepenuhnya salah. Dia siap untuk bersaksi pada sidang Senat yang direncanakan pukul 10.00 pagi pada hari Kamis mendatang.

Presiden Trump memperkenalkan Kavanaugh sebagai nominasi Ketua Mahkamah Agung bulan Juli. Namun, tuduhan skandal seksual ini bisa membahayakan pencalonannya.

"Dengar, jika dia muncul dan menunjukkan kredibel, itu akan sangat menarik dan kami harus membuat keputusan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

"Tapi saya hanya bisa mengatakan ini; Dia pria yang luar biasa, sangat sulit bagi saya untuk membayangkan bahwa ada sesuatu yang terjadi," kata Trump.

"Jika dia muncul, itu akan luar biasa. Jika dia tidak muncul, itu akan sangat disayangkan," imbuh Trump, yang menyebut situasi sangat tidak adil bagi calon Ketua Mahkamah Agung yang dia jagokan.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1147 seconds (0.1#10.140)