Siapa Mohammad Mustafa? Kandidat Kuat PM Palestina yang Fokus Bangun Rekonsiliasi dengan Hamas
loading...
A
A
A
Namun para pengamat menunjukkan bahwa kedekatannya dengan presiden yang akan segera habis masa jabatannya dapat mengurangi upaya reformasi PA.
Ada harapan bahwa PA akan kembali memerintah Gaza dan Tepi Barat setelah partai Fatah pimpinan Abbas kehilangan kendali atas Gaza pada tahun 2007.
Para pejabat Fatah dan Hamas telah bertemu di Moskow dalam beberapa pekan terakhir untuk membahas langkah selanjutnya bagi persatuan Palestina, sementara Abbas dilaporkan berada di Turki dan Qatar untuk berkonsultasi.
Mustafa sebelumnya bekerja untuk pemerintah Saudi dan Kuwait dalam peran penasihat ekonomi dan saat ini mengepalai Dana Investasi Palestina, sebuah perusahaan investasi swasta yang berupaya memperkuat perekonomian lokal.
Diharapkan ia bisa menjadi tokoh yang mengikat untuk memulai pembangunan kembali Gaza setelah lima bulan pemboman Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pekan lalu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa rekonstruksi Gaza akan menelan biaya USD90 miliar.
Lihat Juga: Jelang Suksesi Kepemimpinan Otoritas Palestina, Kenapa Mahmoud Abbas Gelorakan Perang Saudara?
Ada harapan bahwa PA akan kembali memerintah Gaza dan Tepi Barat setelah partai Fatah pimpinan Abbas kehilangan kendali atas Gaza pada tahun 2007.
Para pejabat Fatah dan Hamas telah bertemu di Moskow dalam beberapa pekan terakhir untuk membahas langkah selanjutnya bagi persatuan Palestina, sementara Abbas dilaporkan berada di Turki dan Qatar untuk berkonsultasi.
Mustafa sebelumnya bekerja untuk pemerintah Saudi dan Kuwait dalam peran penasihat ekonomi dan saat ini mengepalai Dana Investasi Palestina, sebuah perusahaan investasi swasta yang berupaya memperkuat perekonomian lokal.
Diharapkan ia bisa menjadi tokoh yang mengikat untuk memulai pembangunan kembali Gaza setelah lima bulan pemboman Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pekan lalu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa rekonstruksi Gaza akan menelan biaya USD90 miliar.
Lihat Juga: Jelang Suksesi Kepemimpinan Otoritas Palestina, Kenapa Mahmoud Abbas Gelorakan Perang Saudara?
(ahm)