4 Penderitaan Rakyat Gaza selama Bulan Suci Ramadan
loading...
A
A
A
“Ramadhan tahun ini akan menyedihkan karena perang tidak meninggalkan apa pun bagi kita. Mereka [tentara Israel] menghancurkan masjid-masjid; mereka bahkan menghancurkan Masjid Al-Omari yang berusia lebih dari 1.400 tahun.”
Fatima Madoukh, ibu dari enam anak, mengatakan dia belum merasa siap menyambut Ramadan.
“Meski ini bulan kebaikan dan berkah, saya dan keluarga semua kelaparan. Saya tidak pernah bekerja sebelum perang, tapi sekarang, saya dan anak-anak saya bekerja karena situasi ini,” katanya.
Madoukh juga mencatat bahwa dia terpaksa mencampurkan tepung dengan jelai, gandum, jagung, dan biji burung untuk memberi makan anak-anaknya, salah satunya memiliki masalah jantung.
Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, lapor kantor berita Wafa.
Foto/Reuters
Sementara itu, mediator Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, gagal menjadi perantara gencatan senjata pra-Ramadhan antara Israel dan kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Hamas mengatakan tidak akan ada kesepakatan dengan Israel sampai agresi terhadap Gaza dihentikan sepenuhnya dan pasukannya ditarik.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pada hari Minggu bahwa perundingan gencatan senjata telah gagal karena Israel “menghindari memberikan jaminan yang jelas mengenai gencatan senjata, penarikan pasukannya atau jaminan untuk kembalinya warga Gaza yang mengungsi.”
Mengutip sumber, surat kabar Qatar Al-Araby Al-Jadeed melaporkan bahwa kepala Badan Intelijen Pusat AS (CIA) baru-baru ini melakukan perjalanan rahasia ke Mesir.
Selama perjalanan ini, kata laporan itu, William Burns telah membahas kemungkinan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza selama dua hingga empat hari pada awal Ramadhan.
Fatima Madoukh, ibu dari enam anak, mengatakan dia belum merasa siap menyambut Ramadan.
“Meski ini bulan kebaikan dan berkah, saya dan keluarga semua kelaparan. Saya tidak pernah bekerja sebelum perang, tapi sekarang, saya dan anak-anak saya bekerja karena situasi ini,” katanya.
Madoukh juga mencatat bahwa dia terpaksa mencampurkan tepung dengan jelai, gandum, jagung, dan biji burung untuk memberi makan anak-anaknya, salah satunya memiliki masalah jantung.
3. Jet Tempur Israel Terus Beraksi
Pesawat tempur Israel mengebom sebuah rumah di lingkungan Sabra di Kota Gaza, menewaskan sedikitnya 16 orang dan melukai puluhan lainnya.Kebanyakan korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, lapor kantor berita Wafa.
4. Gencatan Senjata yang Gagal
Foto/Reuters
Sementara itu, mediator Mesir, Qatar dan Amerika Serikat, gagal menjadi perantara gencatan senjata pra-Ramadhan antara Israel dan kelompok perlawanan Hamas Palestina.
Hamas mengatakan tidak akan ada kesepakatan dengan Israel sampai agresi terhadap Gaza dihentikan sepenuhnya dan pasukannya ditarik.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pada hari Minggu bahwa perundingan gencatan senjata telah gagal karena Israel “menghindari memberikan jaminan yang jelas mengenai gencatan senjata, penarikan pasukannya atau jaminan untuk kembalinya warga Gaza yang mengungsi.”
Mengutip sumber, surat kabar Qatar Al-Araby Al-Jadeed melaporkan bahwa kepala Badan Intelijen Pusat AS (CIA) baru-baru ini melakukan perjalanan rahasia ke Mesir.
Selama perjalanan ini, kata laporan itu, William Burns telah membahas kemungkinan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza selama dua hingga empat hari pada awal Ramadhan.