Iran Minta Dunia Tidak Eksploitasi penderitaan Lebanon
loading...
A
A
A
BEIRUT - Komunitas global harus membantu Lebanon dan tidak memaksakan keinginannya pada negara itu. Demikian ditegaskan Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif saat melakukan lawatan ke Beirut, Lebanon, Jumat (14/8).
Pernyataan ini dilontarkan Zarif setelah bertemu dengan Presiden Lebanon, Michel Aoun. Sebelum bertemu Zarif, Aoun sudah lebih dulu bertemu dengan para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Prancis. Negara-negara barat memang telah mendesak Lebanon untuk memerangi korupsi dan memberlakukan reformasi yang telah lama tertunda.
(Baca: Analis: Lebanon Capai Titik Kritis, Kedaulatannya Terancam )
“Harus ada upaya internasional untuk membantu Lebanon, bukan untuk memaksakan apa pun pada negara itu,” kata Zarif dalam komentar yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Reuters.
Zarif juga mengatakan, rakyat Lebanon dan perwakilan mereka harus memutuskan masa depan Lebanon. “Tidak manusiawi mengeksploitasi rasa sakit dan penderitaan rakyat untuk tujuan politik,” katanya.
Bagi negara-negara barat, pemerintah Lebanon harus segera melakukan reformasi agar bisa mendapatkan kucuran bantuan keuangan dari luar negeri guna menangani krisis ekonomi.
(Baca: Menatap Masa Depan Lebanon di Tengah Ketidakpastian )
Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, David Hale dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly bertemu secara terpisah dengan Aoun pada hari Jumat. Dalam pidato yang disiarkan televise, Parly menyerukan pembentukan pemerintah yang mampu mengambil "keputusan berani".
Sementara Hale sebelumnya mengatakan, bahwa FBI akan bergabung dalam penyelidikan ledakan di Beirut. Hale juga menyerukan diakhirinya "pemerintahan yang tidak berfungsi dan janji-janji kosong".
Pernyataan ini dilontarkan Zarif setelah bertemu dengan Presiden Lebanon, Michel Aoun. Sebelum bertemu Zarif, Aoun sudah lebih dulu bertemu dengan para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Prancis. Negara-negara barat memang telah mendesak Lebanon untuk memerangi korupsi dan memberlakukan reformasi yang telah lama tertunda.
(Baca: Analis: Lebanon Capai Titik Kritis, Kedaulatannya Terancam )
“Harus ada upaya internasional untuk membantu Lebanon, bukan untuk memaksakan apa pun pada negara itu,” kata Zarif dalam komentar yang disiarkan televisi, seperti dikutip dari Reuters.
Zarif juga mengatakan, rakyat Lebanon dan perwakilan mereka harus memutuskan masa depan Lebanon. “Tidak manusiawi mengeksploitasi rasa sakit dan penderitaan rakyat untuk tujuan politik,” katanya.
Bagi negara-negara barat, pemerintah Lebanon harus segera melakukan reformasi agar bisa mendapatkan kucuran bantuan keuangan dari luar negeri guna menangani krisis ekonomi.
(Baca: Menatap Masa Depan Lebanon di Tengah Ketidakpastian )
Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, David Hale dan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly bertemu secara terpisah dengan Aoun pada hari Jumat. Dalam pidato yang disiarkan televise, Parly menyerukan pembentukan pemerintah yang mampu mengambil "keputusan berani".
Sementara Hale sebelumnya mengatakan, bahwa FBI akan bergabung dalam penyelidikan ledakan di Beirut. Hale juga menyerukan diakhirinya "pemerintahan yang tidak berfungsi dan janji-janji kosong".
(esn)