Profil Shaun King, Eks Pendeta Kristen Tersohor AS Masuk Islam karena Gaza
loading...
A
A
A
Pada tahun 2012, King mengundurkan diri dari Courageous Church, dengan alasan “stres dan kekecewaan pribadi.”
Dia terus mengembangkan platform media sosialnya dengan melakukan advokasi bagi korban kebrutalan polisi, mengumpulkan dana untuk berbagai badan amal dan organisasi nirlaba, dan bekerja sama dengan gerakan Black Lives Matter.
Dia telah bekerja sebagai kontributor tetap di beberapa media seperti The Daily Kos, The New York Daily News dan The Young Turks, menulis secara ekstensif tentang hak-hak sipil dan hak asasi manusia, hubungan ras, kebrutalan polisi, penahanan massal dan pelanggaran penegakan hukum.
King sangat vokal mengenai konflik Israel-Hamas sejak perang pecah di Gaza 7 Oktober 2023, dengan menggalang dukungan online untuk para korban Palestina dan keluarga mereka.
Pada bulan Desember, King mengeklaim bahwa akun Instagramnya dengan lebih dari enam juta pengikut diblokir sebagai tanggapan atas dukungannya terhadap Palestina secara online.
Dia terus mengembangkan platform media sosialnya dengan melakukan advokasi bagi korban kebrutalan polisi, mengumpulkan dana untuk berbagai badan amal dan organisasi nirlaba, dan bekerja sama dengan gerakan Black Lives Matter.
Dia telah bekerja sebagai kontributor tetap di beberapa media seperti The Daily Kos, The New York Daily News dan The Young Turks, menulis secara ekstensif tentang hak-hak sipil dan hak asasi manusia, hubungan ras, kebrutalan polisi, penahanan massal dan pelanggaran penegakan hukum.
King sangat vokal mengenai konflik Israel-Hamas sejak perang pecah di Gaza 7 Oktober 2023, dengan menggalang dukungan online untuk para korban Palestina dan keluarga mereka.
Pada bulan Desember, King mengeklaim bahwa akun Instagramnya dengan lebih dari enam juta pengikut diblokir sebagai tanggapan atas dukungannya terhadap Palestina secara online.
(mas)