LATAM Airlines Bawa 278 Orang 'Jatuh Bebas', Para Penumpang Terlempar dari Kursi

Selasa, 12 Maret 2024 - 07:44 WIB
loading...
LATAM Airlines Bawa...
Sebuah pesawat Boeing 787 yang dioperasikan LATAM Airlines jatuh bebas di tengah penerbangan dari Sydney ke Auckland pada hari Senin. Insiden ini membuat para penumpang terlempar dari kursinya ke lorong. Foto/REUTERS
A A A
SYDNEY - Sebuah pesawat Boeing 787 yang dioperasikan LATAM Airlines tiba-tiba "jatuh bebas" di tengah penerbangan dari Sydney ke Auckland pada hari Senin. Insiden mengerikan itu membuat para penumpang terlempar dari kursinya ke lorong.

Penerbangan itu membawa 278 orang, yang terdiri dari 263 penumpang dan sembilan awak.

Menurut maskapai penerbangan dan organisasi layanan kesehatan Selandia Baru, setidaknya 50 orang terluka dalam insiden tersebut.

Pesawat mengalami guncangan hebat dan akibatnya, 10 penumpang dan tiga awak kabin dilarikan ke rumah sakit. Demikian pengumuman maskapai penerbangan Amerika Selatan tersebut saat menyelidiki penyebab insiden.

Meski mengalami insiden menakutkan, penerbangan tersebut masih berhasil mendarat dengan selamat di bandara Auckland sesuai jadwal pada Senin sore.



Satu orang berada dalam kondisi serius sementara sisanya menderita luka ringan hingga sedang, kata organisasi St John Ambulance, yang merawat sekitar 50 orang di bandara.

“Pesawat ini, tanpa pemberitahuan, baru saja jatuh. Maksud saya, pesawat itu jatuh tidak seperti yang pernah saya alami dalam turbulensi kecil apa pun, dan orang-orang terlempar dari tempat duduknya, terbentur atap pesawat, terlempar ke lorong,” kata seorang penumpang, Brian Jokat, kepada BBC, yang dilansir Selasa (12/3/2024).

Penyebab perubahan lintasan LATAM 800 yang tiba-tiba tidak dapat dipastikan dengan segera. Pakar keselamatan mengatakan sebagian besar kecelakaan pesawat disebabkan oleh berbagai faktor yang perlu diselidiki secara menyeluruh.

“Beberapa panel atap pecah karena orang-orang terlempar dan menabrak panel atap plastik di lorong. Dan ada darah keluar dari kepala beberapa orang," papar Jokat yang tidak terluka dalam kejadian tersebut.

Dia mengatakan para penumpang yang berprofesi sebagai dokter di pesawat tersebut menyediakan perban dan penyangga leher bagi orang-orang yang mengalami luka berat.

Boeing mengatakan pihaknya berupaya mengumpulkan lebih banyak informasi dan akan memberikan dukungan apa pun kepada maskapai tersebut.

Saham Boeing ditutup turun sekitar 3 persen, setelah insiden terbaru yang melibatkan salah satu pesawatnya.

Badan Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat pada bulan Januari melarang produsen pesawat bermasalah tersebut untuk memperluas produksi pesawat berbadan sempit 737 MAX terlarisnya, menyusul masalah kualitas yang “tidak dapat diterima”.

Kepala FAA Mike Whitaker mengatakan badan tersebut akan bekerja sama dengan pihak berwenang Australia atau pihak berwenang Selandia Baru untuk menyelidikinya.

“Kami pasti akan mengikutinya dengan cermat mengingat pesawat itu diproduksi di AS," katanya.

Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan belum ada informasi resmi mengenai insiden tersebut.

Boeing 787-9 Dreamliner berusia delapan tahun, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24, sedang dalam perjalanan ke Santiago melalui Auckland.

LATAM Airlines mengatakan penerbangan baru ke Chile akan berangkat dari Auckland pada hari Selasa.

Pada tahun 2008, puluhan orang terluka ketika jet berbadan lebar lainnya, Airbus 330 yang dioperasikan oleh Qantas Airways, turun tajam karena kesalahan pembacaan dari komputer data penerbangan saat menuju Perth di Australia.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
Kronologi Kapal Induk...
Kronologi Kapal Induk AS Mengelak dari Serangan Houthi Bikin Jet Tempur F/A-18 Jatuh ke Laut
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
Soal Rusia Inginkan...
Soal Rusia Inginkan Pangkalan Militer Indonesia, PM Australia Dituduh Memberi Respons Licik
Horor, Pesawat Delta...
Horor, Pesawat Delta Air Lines Pembawa 282 Penumpang Terbakar di AS
Spesifikasi Tupolev...
Spesifikasi Tupolev Tu-95, Pesawat Pengebom Nuklir Rusia yang Disebut Akan Dikerahkan ke Indonesia
Pakar Ungkap Mengapa...
Pakar Ungkap Mengapa Putin Inginkan Pangkalan di Indonesia, Ada Kaitannya dengan AS
Siapa Pierbattista Pizzaballa?...
Siapa Pierbattista Pizzaballa? Calon Kuat Penerus Paus Fransiskus yang Berani Bela Gaza dari Zionis Israel
Hotel Terbakar Hebat...
Hotel Terbakar Hebat Tewaskan 15 Orang, Tamu-Tamu Loncat dari Jendela
Rekomendasi
6 Bulan Pemerintahan...
6 Bulan Pemerintahan Prabowo, Ini 10 Menteri Berkinerja Terbaik versi IndoStrategi
Shandy Aulia Terpilih...
Shandy Aulia Terpilih Jadi Perempuan Inspiratif Indonesia's Beautiful Women 2025
Anak Usaha Garuda Aero...
Anak Usaha Garuda Aero Systems Indonesia Resmi Berstatus PKPU Sementara
Berita Terkini
Luka dan Dendam Masih...
Luka dan Dendam Masih Membara di Benak Rakyat Suriah, Makam Ayah Bashar Al Assad Dibongkar dan Jenazahnya Dicuri
39 menit yang lalu
Modi Berikan Wewenang...
Modi Berikan Wewenang Penuh pada Militer India untuk Menyerang Pakistan
1 jam yang lalu
Perang Saudara Berkobar...
Perang Saudara Berkobar di Sekitar Damaskus, Drone Israel Justru Terbang Bebas di Langit Suriah
1 jam yang lalu
Apa Penyebab Ledakan...
Apa Penyebab Ledakan di Pelabuhan Iran? Benarkah Ada Campur tangan Israel
2 jam yang lalu
Ini Kesulitan Rusia...
Ini Kesulitan Rusia Jika ingin Menempatkan Jet Tempur di Biak Papua
2 jam yang lalu
Trump Rayakan 100 Hari...
Trump Rayakan 100 Hari Pertama Masa Jabatannya dengan Rapat Umum di Michigan
4 jam yang lalu
Infografis
Resmi, Chelsea Pecat...
Resmi, Chelsea Pecat Graham Potter dari Kursi Kepelatihan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved