Aktivis AS Pembela Palestina Shaun King Masuk Islam pada Hari Pertama Ramadan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Penulis dan aktivis terkenal Amerika Serikat (AS) Jeffery Shaun King dan istrinya; Rai King, telah masuk Islam pada hari pertama Ramadan 1445 H, Senin (11/3/2024). Aktivis ini gencar membela Palestina dalam melawan pendudukan Israel.
Di beberapa wilayah AS, Ramadan pertama jatuh pada hari Senin.
Dalam siaran langsung Instagram yang dibagikan oleh sosok yang dikenal sebagai “profesor” yang berbasis di AS, Khaled Beydoun, pada hari Senin, Shaun dan Rai terlihat mengucapkan kalimat syahadat dengan bantuan cendekiawan dan aktivis Muslim AS Omar Suleiman.
Shaun (44) terkenal karena advokasinya terhadap gerakan yang terkait dengan Partai Demokrat seperti Black Lives Matter.
Pada 25 Desember, dia mengeklaim bahwa Instagram memblokir akunnya karena dukungannya terhadap rakyat Palestina melawan Israel dalam perang yang sedang berlangsung.
Mengutip Siasat Daily, Shaun, dengan lebih dari enam juta pengikut, mengungkapkan rasa frustrasinya atas larangan Instagram terhadap dirinya karena mengadvokasi hak-hak dan martabat Palestina.
Shaun telah berbagi banyak posting-an pro-Palestina sejak 7 Oktober, menyoroti kehancuran di Jalur Gaza dan menyerukan diakhirinya perang brutal Israel di wilayah tersebut.
Lihat Juga: Kisah Pascal, Diaspora Lulusan University of Notre Dame yang Geluti Dunia Teater di New York
Di beberapa wilayah AS, Ramadan pertama jatuh pada hari Senin.
Dalam siaran langsung Instagram yang dibagikan oleh sosok yang dikenal sebagai “profesor” yang berbasis di AS, Khaled Beydoun, pada hari Senin, Shaun dan Rai terlihat mengucapkan kalimat syahadat dengan bantuan cendekiawan dan aktivis Muslim AS Omar Suleiman.
Baca Juga
Shaun (44) terkenal karena advokasinya terhadap gerakan yang terkait dengan Partai Demokrat seperti Black Lives Matter.
Pada 25 Desember, dia mengeklaim bahwa Instagram memblokir akunnya karena dukungannya terhadap rakyat Palestina melawan Israel dalam perang yang sedang berlangsung.
Mengutip Siasat Daily, Shaun, dengan lebih dari enam juta pengikut, mengungkapkan rasa frustrasinya atas larangan Instagram terhadap dirinya karena mengadvokasi hak-hak dan martabat Palestina.
Shaun telah berbagi banyak posting-an pro-Palestina sejak 7 Oktober, menyoroti kehancuran di Jalur Gaza dan menyerukan diakhirinya perang brutal Israel di wilayah tersebut.
Lihat Juga: Kisah Pascal, Diaspora Lulusan University of Notre Dame yang Geluti Dunia Teater di New York
(mas)