AS Tangkap Tentaranya karena Jual Dokumen Rahasia Militer ke China

Jum'at, 08 Maret 2024 - 13:14 WIB
loading...
AS Tangkap Tentaranya karena Jual Dokumen Rahasia Militer ke China
Sersan Korbein Schultz, tentara aktif Angkatan Darat AS yang ditangkap karena menjual dokumen rahasia militer Amerika kepada China. Foto/US Army
A A A
WASHINGTON - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) telah menangkap dan menahan seorang tentara aktif Angkatan Darat karena menjual dokumen rahasia militer Amerika ke China.

Sersan Korbein Schultz, yang juga sebagai analis intelijen militer, menghabiskan lebih dari setahun menjual dokumen militer sensitif terkait pertahanan AS di Taiwan, sistem persenjataan, dan sistem pertahanan rudal ke pihak Beijing. Demikian tuduhan jaksa federal dalam dakwaan yang dibuka pada Kamis.

Schultz dituduh menggunakan izin keamanan rahasianya untuk mengunduh dokumen rahasia pemerintah AS atas perintah seseorang yang tidak disebutkan namanya yang mengaku tinggal di Hong Kong, dan diduga mengumpulkan USD42.000 dalam prosesnya.



Dia ditangkap pada hari Kamis dan didakwa dengan enam tuduhan termasuk konspirasi dan penyuapan.

Menurut dokumen pengadilan, Schultz adalah seorang sersan dan analis intelijen dan ditugaskan di Batalyon Infanteri 506.

Angkatan Darat AS mengatakan Schultz (24) asal Willis Point, Texas, telah bertugas sejak November 2018.

Dokumen dakwaan tidak menyebutkan pemerintah China sebagai penerima informasi atau pelaku skema tersebut, namun sebagian besar informasi militer yang Schutlz berikan berkaitan dengan negara tersebut.

Mulai Juni 2022, kata jaksa, Schultz dan rekan konspiratornya mulai berkomunikasi secara online dan melalui aplikasi pesan terenkripsi.

"Dia diinstruksikan untuk memprioritaskan penyampaian dokumen asli dan eksklusif kepada orang yang menanganinya, termasuk informasi terkait perang Rusia di Ukraina dan operasional sistem militer AS yang sensitif dan kemampuannya," bunyi dokumen pengadilan, yang dikutip CBS News, Jumat (8/3/2024).

Schultz dan rekan konspiratornya diduga setuju untuk menjalin kemitraan jangka panjang.

Pada Juli 2022, penyelidik menuduh Schultz mengirimkan informasi tentang Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), jenis sistem yang dikirim AS ke Ukraina untuk digunakan melawan Rusia.

Dia juga dituduh mengirimkan dokumen sensitif tentang peralatan hipersonik dan ringkasan latihan militer AS pada Agustus 2022.

Dokumen pengadilan merinci pertukaran selama berbulan-bulan di mana rekan konspirator yang tidak disebutkan namanya meminta dokumen tertentu dan Schutlz menurutinya, menjual lusinan catatan sensitif seharga ribuan dolar sekaligus.

Uang tampaknya menjadi motivasinya. Dalam salah satu pesannya, Schultz mengatakan kepada rekan konspiratornya: "Saya perlu mendapatkan kembali BMW saya yang lain."

"Saya akan terus mengirimkan Anda informasi yang berlimpah," tulisnya kepada konspirator tersebut, yang dikutip jaksa.

Tentara aktif itu kemudian mengungkapkan keinginannya untuk membandingkan dirinya dengan Jason Bourne, mata-mata fiksi yang diciptakan oleh penulis Robert Ludlum.

Pada bulan Agustus 2023, Schultz—yang tugasnya antara lain memberikan instruksi kepada orang lain tentang cara menangani informasi rahasia dengan benar—berdiskusi dengan petugasnya yang berasal dari China mengenai penangkapan terpisah pada bulan itu terhadap dua pelaut Angkatan Laut AS yang dituduh mengirimkan informasi sensitif ke China.

Rekan konspirator Schultz menasihatinya untuk berhati-hati, menurut dokumen pengadilan.

Pada bulan November 2023, jaksa penuntut menuduh sang rekan konspirator meminta Schultz untuk mendiskusikan pekerjaan "untuk tahun depan".

Tuduhan tersebut muncul beberapa hari setelah Garda Nasional Udara Massachusetts Jack Texeira mengaku bersalah karena secara ilegal mem-posting catatan rahasia militer di platform game online dalam salah satu kampanye kebocoran militer yang paling merusak.

Pada hari Selasa, seorang pegawai Angkatan Udara didakwa membocorkan informasi rahasia terkait perang Rusia di Ukraina kepada seseorang melalui situs kencan asing.

Belum jelas apakah Schultz memiliki pengacara. Sidang pertamanya di pengadilan akan dilakukan pada hari Jumat.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1051 seconds (0.1#10.140)