Kapal Felicity Ace Tenggelam Bersama 3.965 Mobil Mewah, Porsche Disalahkan
loading...
A
A
A
BERLIN - Kapal kargo raksasa Felicity Ace terbakar dan tenggelam bersama 3.965 mobil mewah yang diangkutnya pada 2022. Sekarang, pihak mobil listrik Porsche disalahkan atas insiden tersebut.
Pada Februari 2022, kebakaran hebat terjadi di kapal kargo Felicity Ace saat kapal berada di dekat Azores, sebuah kepulauan di tengah Atlantik yang merupakan bagian dari Portugal.
Kapal tersebut membawa 3.965 mobil mewah dari Jerman ke Amerika Serikat (AS), kemudian terbalik dan tenggelam dengan perkiraan kerugian setidaknya USD155 juta atau lebih dari Rp2,4 triliun.
Seluruh awak kapal yang berjumlah 22 orang berhasil melarikan diri tanpa cedera, namun kapal tetap terapung sebelum akhirnya tenggelam.
Kapal tersebut mengangkut kendaraan dari Volkswagen Group, dengan merek-merek di dalamnya termasuk Porsche, Audi, Lamborghini, Bentley, Bugatti dan Volkswagen.
Awalnya, tidak jelas bagaimana api bermula.
Produsen kendaraan asal Jerman, Volkswagen Group, telah dihadapkan dengan dua tuntutan hukum terpisah yang berasal dari kebakaran yang menenggelamkan kapal kargo roll-on roll-off.
Tapi sekarang, kesalahan dilimpahkan pada Porsche, dengan penggugat menyalahkan baterai lithium-ion model Porsche. Demikian laporan yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (7/3/2024).
Beberapa penggugat, termasuk operator kapal Jepang Mitsui OSK Lines Ltd dan perusahaan asuransi Jerman Allianz SE, terlibat dalam gugatan yang diajukan di Stuttgart, ibu kota Baden-WĂĽrttemberg.
Unit Volkswagen Porsche berbasis di kota Jerman. Volkswagen Group dikendalikan oleh Porsche SE, yang kemudian dikendalikan oleh keluarga Porsche-Piëch.
Gugatan lain telah diajukan di kota Braunschweig di Jerman tengah.
Porsche Taycan merupakan salah satu kendaraan listrik Porsche. Tidak jelas model Porsche mana yang menjadi penyebab kebakaran tersebut.
Volkswagen Group diduga tidak memberikan informasi yang tepat kepada penggugat tentang risiko kebakaran kendaraan listrik (EV), dan cara mempersiapkan mobil secara memadai untuk transportasi.
Kasus-kasus tersebut diajukan tahun lalu namun belum dilanjutkan ke pengadilan karena para pihak berupaya menyelesaikan masalah prosedural.
Tahun lalu, kapal kargo Fremantle Highway yang terdaftar di Panama terbakar di lepas pantai Belanda dengan sekitar 4.000 kendaraan di dalamnya.
Satu awak kapal dilaporkan tewas, sementara awak lainnya yang sebagian besar berkewarganegaraan India berhasil melarikan diri.
Pemilik kapal asal Jepang, Shoei Kisen Kaisha Ltd, langsung menyalahkan mobil listrik sebagai penyebab kebakaran tersebut. Kapal itu kemudian ditarik ke Eemshaven di Groningen.
Organisasi Maritim Internasional (IMO) telah berencana untuk menerapkan perlindungan baru bagi kapal yang menggunakan kendaraan listrik, mengingat semakin banyaknya kebakaran kapal yang disebabkan oleh mobil.
Organisasi pelayaran Belanda KVNR juga menyerukan peningkatan peraturan untuk pengangkutan kendaraan listrik.
Kebakaran EV terjadi dengan intensitas lebih besar dibandingkan kebakaran standar, dan dapat menyala kembali secara spontan.
Menurut Drive.com.au, kebakaran baterai kendaraan listrik mengeluarkan gas beracun dan sulit dipadamkan.
Namun, kebakaran kendaraan listrik jarang terjadi—dan jauh lebih jarang terjadi dibandingkan kebakaran pada kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel.
Pada Februari 2022, kebakaran hebat terjadi di kapal kargo Felicity Ace saat kapal berada di dekat Azores, sebuah kepulauan di tengah Atlantik yang merupakan bagian dari Portugal.
Kapal tersebut membawa 3.965 mobil mewah dari Jerman ke Amerika Serikat (AS), kemudian terbalik dan tenggelam dengan perkiraan kerugian setidaknya USD155 juta atau lebih dari Rp2,4 triliun.
Seluruh awak kapal yang berjumlah 22 orang berhasil melarikan diri tanpa cedera, namun kapal tetap terapung sebelum akhirnya tenggelam.
Kapal tersebut mengangkut kendaraan dari Volkswagen Group, dengan merek-merek di dalamnya termasuk Porsche, Audi, Lamborghini, Bentley, Bugatti dan Volkswagen.
Awalnya, tidak jelas bagaimana api bermula.
Produsen kendaraan asal Jerman, Volkswagen Group, telah dihadapkan dengan dua tuntutan hukum terpisah yang berasal dari kebakaran yang menenggelamkan kapal kargo roll-on roll-off.
Tapi sekarang, kesalahan dilimpahkan pada Porsche, dengan penggugat menyalahkan baterai lithium-ion model Porsche. Demikian laporan yang dikutip dari Bloomberg, Kamis (7/3/2024).
Beberapa penggugat, termasuk operator kapal Jepang Mitsui OSK Lines Ltd dan perusahaan asuransi Jerman Allianz SE, terlibat dalam gugatan yang diajukan di Stuttgart, ibu kota Baden-WĂĽrttemberg.
Unit Volkswagen Porsche berbasis di kota Jerman. Volkswagen Group dikendalikan oleh Porsche SE, yang kemudian dikendalikan oleh keluarga Porsche-Piëch.
Gugatan lain telah diajukan di kota Braunschweig di Jerman tengah.
Porsche Taycan merupakan salah satu kendaraan listrik Porsche. Tidak jelas model Porsche mana yang menjadi penyebab kebakaran tersebut.
Volkswagen Group diduga tidak memberikan informasi yang tepat kepada penggugat tentang risiko kebakaran kendaraan listrik (EV), dan cara mempersiapkan mobil secara memadai untuk transportasi.
Kasus-kasus tersebut diajukan tahun lalu namun belum dilanjutkan ke pengadilan karena para pihak berupaya menyelesaikan masalah prosedural.
Tahun lalu, kapal kargo Fremantle Highway yang terdaftar di Panama terbakar di lepas pantai Belanda dengan sekitar 4.000 kendaraan di dalamnya.
Satu awak kapal dilaporkan tewas, sementara awak lainnya yang sebagian besar berkewarganegaraan India berhasil melarikan diri.
Pemilik kapal asal Jepang, Shoei Kisen Kaisha Ltd, langsung menyalahkan mobil listrik sebagai penyebab kebakaran tersebut. Kapal itu kemudian ditarik ke Eemshaven di Groningen.
Organisasi Maritim Internasional (IMO) telah berencana untuk menerapkan perlindungan baru bagi kapal yang menggunakan kendaraan listrik, mengingat semakin banyaknya kebakaran kapal yang disebabkan oleh mobil.
Organisasi pelayaran Belanda KVNR juga menyerukan peningkatan peraturan untuk pengangkutan kendaraan listrik.
Kebakaran EV terjadi dengan intensitas lebih besar dibandingkan kebakaran standar, dan dapat menyala kembali secara spontan.
Menurut Drive.com.au, kebakaran baterai kendaraan listrik mengeluarkan gas beracun dan sulit dipadamkan.
Namun, kebakaran kendaraan listrik jarang terjadi—dan jauh lebih jarang terjadi dibandingkan kebakaran pada kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel.
(mas)