China Tingkatkan Upaya Meredam Kritik Seputar Arah Perekonomian Nasional
loading...
A
A
A
Kekhawatiran Chen berkisar pada kebijakan ekonomi CCP mengenai "sirkulasi ganda." Dia telah menyatakan kekhawatirannya mengenai potensi penerapan pola yang mengarah pada "isolasi dan penutupan internal dan eksternal."
Pendekatan ini, sebagaimana diperingatkannya, dapat membuat perekonomian China hanya mengandalkan sirkulasi internal, sehingga menimbulkan banyak konsekuensi potensial.
Menggali secara spesifik, analisis Chen berfokus pada aspek "sirkulasi eksternal," khususnya perdagangan dan investasi internasional. Dia menyoroti tiga komponen penting: wisatawan, penerbangan maskapai, dan modal.
Komponen-komponen ini, jelasnya, merupakan interaksi antara pasokan dan permintaan dalam rantai industri internasional, yang merangkum apa yang ia sebut sebagai "sirkulasi eksternal." Sebaliknya, "sirkulasi internal" berkaitan dengan siklus penawaran dan permintaan domestik.
Pariwisata, yang merupakan penggerak utama kegiatan ekonomi China, mengalami penurunan signifikan, terutama pada jumlah pengunjung asing yang berkunjung.
Chen menyoroti penurunan jumlah wisatawan asing yang mengejutkan sebesar 98,6 persen, dari 3,7 juta di kuartal pertama tahun 2019 menjadi hanya 52.000 pada periode yang sama tahun 2023.
Penurunan dramatis ini, ditambah dengan kepergian populasi ekspatriat dalam jumlah besar dari kota-kota seperti Shanghai, memberikan gambaran suram mengenai daya tarik internasional China.
Hal yang menambah kekhawatiran lainnya adalah beralihnya investor asing dari China ke pasar alternatif seperti Meksiko, Vietnam, India, dan India. Dampak dari tren ini sudah terlihat dalam pengurangan penerbangan antara Amerika Serikat dan China, yang merupakan indikator utama hubungan ekonomi antara kedua negara.
Sebelum pandemi Covid-19, terdapat sekitar 1.200 penerbangan per bulan, sedangkan saat ini, hanya terdapat sekitar 70 penerbangan AS-China pada setiap bulannya.
Frank Xie, seorang profesor bisnis di Aiken School of Business di Universitas South Carolina, memberikan wawasan tambahan mengenai situasi ekonomi China dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Pendekatan ini, sebagaimana diperingatkannya, dapat membuat perekonomian China hanya mengandalkan sirkulasi internal, sehingga menimbulkan banyak konsekuensi potensial.
Menggali secara spesifik, analisis Chen berfokus pada aspek "sirkulasi eksternal," khususnya perdagangan dan investasi internasional. Dia menyoroti tiga komponen penting: wisatawan, penerbangan maskapai, dan modal.
Komponen-komponen ini, jelasnya, merupakan interaksi antara pasokan dan permintaan dalam rantai industri internasional, yang merangkum apa yang ia sebut sebagai "sirkulasi eksternal." Sebaliknya, "sirkulasi internal" berkaitan dengan siklus penawaran dan permintaan domestik.
Hubungan China dengan AS dan Eropa
Pariwisata, yang merupakan penggerak utama kegiatan ekonomi China, mengalami penurunan signifikan, terutama pada jumlah pengunjung asing yang berkunjung.
Chen menyoroti penurunan jumlah wisatawan asing yang mengejutkan sebesar 98,6 persen, dari 3,7 juta di kuartal pertama tahun 2019 menjadi hanya 52.000 pada periode yang sama tahun 2023.
Penurunan dramatis ini, ditambah dengan kepergian populasi ekspatriat dalam jumlah besar dari kota-kota seperti Shanghai, memberikan gambaran suram mengenai daya tarik internasional China.
Hal yang menambah kekhawatiran lainnya adalah beralihnya investor asing dari China ke pasar alternatif seperti Meksiko, Vietnam, India, dan India. Dampak dari tren ini sudah terlihat dalam pengurangan penerbangan antara Amerika Serikat dan China, yang merupakan indikator utama hubungan ekonomi antara kedua negara.
Sebelum pandemi Covid-19, terdapat sekitar 1.200 penerbangan per bulan, sedangkan saat ini, hanya terdapat sekitar 70 penerbangan AS-China pada setiap bulannya.
Frank Xie, seorang profesor bisnis di Aiken School of Business di Universitas South Carolina, memberikan wawasan tambahan mengenai situasi ekonomi China dalam sebuah wawancara baru-baru ini.