3 Presiden Mesir yang Dianggap Sangat Loyal pada Israel dan AS

Selasa, 05 Maret 2024 - 09:33 WIB
loading...
3 Presiden Mesir yang Dianggap Sangat Loyal pada Israel dan AS
Anwar Sadat, satu dari tiga presiden Mesir yang dianggap sangat loyal pada Israel dan Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Mesir dulunya adalah bagian dari negara Arab yang terlibat Perang Enam Hari tahun 1967 melawan Israel. Namun, sejak itu negara warisan para fir'aun ini berdamai dan dekat dengan rezim Zionis.

Persahabatan Kairo dan Tel Aviv tercipta berkat Presiden Mesir Anwar Sadat yang menandatangani Perjanjian Damai Camp David dengan Israel pada tahun 1979.

Langkah itu membuat Sadat dicap sebagai pengkhianat oleh komunitas Arab, yang membuatnya dibunuh oleh orang bersenjata pada upcara militer Mesir tahun 1981.

Sadat merupakan presiden pengganti Gamal Abdel Nasser yang meninggal tahun 1970.



3 Presiden Mesir yang Dianggap Sangat Loyal pada Israel dan AS


1. Anwar Sadat (Presiden 1970-1981)


Dia menandatangani Perjanjian Damai Camp David dengan Israel pada 1979. Lantaran tindakannya itulah, kedua negara berdamai dan menjalin hubungan diplomatik hingga sekarang.

Bagi AS dan Israel, Sadat dipandang sebagai pemimpin yang bisa diajak kompromi demi kepentingan mereka. Namun, bagi komunitas Arab, Saddat dipandang sebagai pengkhianat.

2. Hosni Mubarak (Presiden 1981-2011)


Dia juga dianggap sebagai presiden yang sangat loyal pada Israel dan AS. Sebab, dia melanjutkan kebijakan damai dengan Israel warisan Sadat.

Mesir menerima bantuan militer dan ekonomi dari Amerika Serikat selama masa pemerintahan Mubarak. Dia lengser setelah berkuasa hampir 30 tahun ketika revolusi pecah pada Februari 2011. Revolusi itu bagian dari gerakan "Arab Spring".

3. Abdel Fattah el-Sisi (Presiden 2014-sekarang)


Sisi telah menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat dalam beberapa aspek, terutama dalam hal keamanan dan melibatkan upaya bersama melawan terorisme. Mesir juga mempertahankan perjanjian damai dengan Israel.

Sisi dulunya adalah panglima militer Mesir dengan pangkat jenderal. Namun sang jenderal melakukan kudeta menggulingkan Presiden Mohammed Morsi, pemimpin yang terpilih secara demokratis.

Belakangan diketahui bahwa penggulingan Morsi sukses berkat campur tangan Israel. Rezim Zionis tidak menyukai Morsi karena sikapnya yang anti-Zionis.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1044 seconds (0.1#10.140)