5 Kesepakatan Gencatan Senjata Ramadan yang Segera Terwujud

Minggu, 03 Maret 2024 - 17:17 WIB
loading...
5 Kesepakatan Gencatan...
Genjatan senjata Ramadan di Gaza akan segera terwujud. Foto/Reuters
A A A
GAZA - Amerika Serikat mengatakan kesepakatan gencatan senjata dan penyanderaan mungkin sudah dekat setelah hampir lima bulan perang antara Israel dan Hamas , membuka tab baru yang telah menghancurkan Jalur Gaza.

Konflik ini dipicu ketika militan Hamas menyerbu perbatasan Gaza untuk menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 253 orang menurut perhitungan Israel.

Kampanye udara dan darat Israel di Gaza sejak itu menewaskan hampir 30.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas.

Amerika Serikat, Mesir dan Qatar telah memediasi negosiasi gencatan senjata sejak Januari. Kesepakatan terakhir menyebabkan penghentian pertempuran selama seminggu pada bulan November di mana kelompok Islam Hamas membebaskan lebih dari 100 sandera dan Israel membebaskan sekitar tiga kali lebih banyak tahanan Palestina.

5 Kesepakatan Gencatan Senjata Ramadan yang Segera Terwujud

1. Ada Kesepahaman

5 Kesepakatan Gencatan Senjata Ramadan yang Segera Terwujud

Foto/Reuters

Pada hari Jumat, para perunding Israel bertemu dengan mediator Qatar, Mesir dan AS di Paris. Sebuah sumber yang mengetahui tentang perundingan tersebut mengatakan mereka telah menghasilkan “garis besar” gencatan senjata yang pada akhirnya dapat mengarah pada gencatan senjata.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan Israel dan para mediator “mencapai pemahaman” mengenai garis besar kesepakatan.

Pekan ini, para pejabat Israel sedang menuju ke Qatar, tempat Hamas berkantor politik, meski kedua belah pihak tidak akan berbicara secara langsung, kata sebuah sumber.

Namun, dalam pernyataan publiknya, kedua belah pihak masih berbeda pendapat dalam isu-isu terbesar.

2. Menghentikan Rencana Invasi Darat Israel ke Rafah

5 Kesepakatan Gencatan Senjata Ramadan yang Segera Terwujud

Foto/Reuters

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kampanye militer Israel harus diarahkan ke Rafah, tempat terakhir yang relatif aman di Gaza yang dihuni oleh satu juta pengungsi yang meninggalkan rumah mereka di tempat lain.

Badan-badan bantuan, serta sekutu Barat Israel, khawatir serangan di sana akan memperbesar krisis kemanusiaan di Gaza yang disebabkan oleh perang tersebut, dan meningkatkan tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1636 seconds (0.1#10.140)