Pemimpin Oposisi Prancis Jawab Tweet Liputan Gaza: Usir Duta Besar Israel!

Sabtu, 02 Maret 2024 - 08:01 WIB
loading...
Pemimpin Oposisi Prancis...
Anggota parlemen Perancis Thomas Portes. Foto/Palestine chronicle
A A A
PARIS - Anggota parlemen oposisi Prancis, Thomas Portes, menyerukan deportasi Duta Besar Israel di Paris, Alona Fisher-Kamm, yang dia tuduh menyerang kebebasan pers untuk “meredam genosida di Gaza”.

Setelah surat kabar Prancis Liberation memuat berita utama berjudul “30.000 Orang Tewas di Gaza” di halaman depannya pada Kamis, Kedutaan Besar Israel di Paris, di akun X-nya, menuduh surat kabar Prancis tersebut bertindak sebagai “corong” bagi Hamas.

Kedutaan Besar Israel mengkritik judul Liberation sebagai propaganda anti-Israel dan mempertanyakan keakuratan jumlah korban tewas yang disebutkan surat kabar tersebut.

Ketika menyatakan penyesalannya atas penggunaan istilah “pembantaian anak-anak Gaza” oleh surat kabar tersebut, Kedutaan Besar Israel menyoroti ungkapan tersebut menyampaikan pesan bahwa Israel sengaja menargetkan warga sipil yang paling rentan.

Mengutip pernyataan Kedutaan Besar Israel, Portes, anggota parlemen dari partai La France Insoumise (LFI – France Unbowed), mengatakan, “Pagi ini, kedutaan Israel menyerang kebebasan pers untuk membungkam genosida yang diorganisir oleh tentara Israel.”

“Prancis tidak bisa mentolerir hal ini. Hubungan diplomatik harus segera diputuskan, dan duta besar Israel harus diusir dari wilayah kita tanpa penundaan,” tegas Portes pada X.

Pemungutan Suara Eropa


Kemarahan atas genosida Israel di Gaza terus meningkat di Eropa, dengan jutaan orang melakukan protes atas fakta tersebut.

Seruan untuk gencatan senjata tampaknya akhirnya didengar oleh para politisi Uni Eropa. Untuk pertama kalinya, parlemen Uni Eropa menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza, meskipun satu hari kemudian, parlemen tersebut menolak embargo senjata terhadap Israel yang diusulkan Kelompok Kiri.

Di Majelis Umum Parlemen Eropa, laporan tahun 2023 tentang “Hak Asasi Manusia dan Demokrasi di Dunia dan Kebijakan Uni Eropa mengenai Masalah ini” disetujui pada Rabu dengan 265 suara mendukung, 253 menentang, dan 10 abstain.

Atas permintaan anggota Kelompok Kiri di parlemen, artikel ke-62 laporan tersebut diubah untuk memasukkan seruan “gencatan senjata segera dan permanen di Gaza,” menurut laporan Anadolu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1517 seconds (0.1#10.140)