Kolombia Berhenti Beli Senjata Israel, Ngeri Lihat 112 Warga Palestina Ditembak Mati

Jum'at, 01 Maret 2024 - 13:21 WIB
loading...
Kolombia Berhenti Beli...
Kolombia berhenti membeli senjata Israel, merasa ngeri melihat tentara Zionis tembak mati 112 warga Palestina saat berebut bantuan makanan di Gaza. Foto/REUTERS
A A A
BOGOTA - Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan bahwa pemerintahnya menghentikan pembelian senjata dari Israel.

Keputusan itu diambil setelah dia merasa ngeri melihat tentara Zionis menembak mati 112 warga Palestina saat menanti bantuan kemanusiaan di Kota Gaza pada Kamis. Serangan itu juga menyebabkan lebih dari 700 orang lainnya terluka.

Menggambarkan penembakan massal tersebut sebagai genosida, Petro menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kekerasan di sekitar konvoi bantuan kemanusiaan di Kota Gaza.

Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan 112 orang tewas dalam penembakan massal tersebut, sehingga jumlah korban tewas akibat perang brutal Israel menjadi lebih dari 30.000 orang.



Israel berdalih banyak korban tewas di sekitar konvoi bantuan kemanusiaan itu akibat terinjak-injak dalam perebutan makanan.

Pernyataan Petro muncul beberapa bulan setelah Israel menghentikan ekspor peralatan keamanan ke Kolombia dalam perselisihan diplomatik mengenai pesan online presiden Kolombia yang membandingkan pengepungan Israel di Gaza dengan tindakan Nazi Jerman.

“Saat meminta makanan, lebih dari 100 warga Palestina dibunuh oleh Netanyahu,” kata Petro dalam sebuah posting-an di X, seperti dikutip AP, Jumat (1/3/2024).

“Ini disebut genosida dan mengingatkan kita pada Holocaust meskipun negara-negara besar tidak mau mengakuinya. Dunia harus memblokir Netanyahu. Kolombia menangguhkan semua pembelian senjata dari Israel," lanjut dia.

Kolombia telah menjadi sekutu utama AS selama bertahun-tahun dan salah satu mitra terdekat Israel di Amerika Latin.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2415 seconds (0.1#10.140)