Bos Pentagon: NATO Perang dengan Rusia Jika Ukraina Kalah!
loading...
A
A
A
"Mereka mengenal Putin, mereka tahu kemampuannya...Dan sejujurnya, jika Ukraina jatuh, saya sangat yakin NATO akan berperang melawan Rusia," papar bos Pentagon tersebut.
Ketegangan antara Rusia dan NATO telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan penumpukan kekuatan militer yang terjadi di sepanjang perbatasan aliansi tersebut dengan Rusia.
Para pejabat dari Rusia dan negara-negara anggota NATO semakin menyatakan keprihatinannya mengenai perang Ukraina yang semakin melibatkan aliansi tersebut.
Putin menyebut kekhawatiran mengenai ekaspansi NATO sebagai salah satu alasan awalnya menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Terlepas dari itu, aliansi tersebut terus berkembang selama perang.
Finlandia bergabung pada April 2023, sementara negara tetangganya; Swedia, akan mengikuti jejaknya pada akhir tahun ini setelah mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota NATO.
Masuknya Swedia ke dalam aliansi tersebut akan menyelesaikan transformasi Laut Baltik menjadi apa yang oleh sebagian orang dijuluki sebagai "danau NATO", karena negara-negara lain di perairan tersebut adalah anggotanya.
Satu-satunya pengecualian adalah eksklave Kaliningrad Rusia, yang berada di Baltik antara Lithuania dan Polandia.
Ukraina telah berjuang di medan perang dalam beberapa pekan terakhir sambil menghadapi kekurangan amunisi dan peralatan yang berpotensi diatasi dengan lebih banyak bantuan.
Kemenangan Rusia selama dua minggu terakhir termasuk merebut kota Avdiivka di Donetsk pada 17 Februari dan tiga pemukiman tambahan di dekat kota itu awal pekan ini.
Sebelumnya dalam sidang Parlemen pada hari Kamis, Austin mengatakan bahwa kegagalan AS untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada Ukraina telah mengirimkan sinyal buruk kepada dunia dan menghambat kepercayaan diri dan tujuan militer Ukraina.
Ketegangan antara Rusia dan NATO telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan penumpukan kekuatan militer yang terjadi di sepanjang perbatasan aliansi tersebut dengan Rusia.
Para pejabat dari Rusia dan negara-negara anggota NATO semakin menyatakan keprihatinannya mengenai perang Ukraina yang semakin melibatkan aliansi tersebut.
Putin menyebut kekhawatiran mengenai ekaspansi NATO sebagai salah satu alasan awalnya menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Terlepas dari itu, aliansi tersebut terus berkembang selama perang.
Finlandia bergabung pada April 2023, sementara negara tetangganya; Swedia, akan mengikuti jejaknya pada akhir tahun ini setelah mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota NATO.
Masuknya Swedia ke dalam aliansi tersebut akan menyelesaikan transformasi Laut Baltik menjadi apa yang oleh sebagian orang dijuluki sebagai "danau NATO", karena negara-negara lain di perairan tersebut adalah anggotanya.
Satu-satunya pengecualian adalah eksklave Kaliningrad Rusia, yang berada di Baltik antara Lithuania dan Polandia.
Ukraina telah berjuang di medan perang dalam beberapa pekan terakhir sambil menghadapi kekurangan amunisi dan peralatan yang berpotensi diatasi dengan lebih banyak bantuan.
Kemenangan Rusia selama dua minggu terakhir termasuk merebut kota Avdiivka di Donetsk pada 17 Februari dan tiga pemukiman tambahan di dekat kota itu awal pekan ini.
Sebelumnya dalam sidang Parlemen pada hari Kamis, Austin mengatakan bahwa kegagalan AS untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada Ukraina telah mengirimkan sinyal buruk kepada dunia dan menghambat kepercayaan diri dan tujuan militer Ukraina.