Tentara Israel Masuk ke Suriah dan Culik Pejabat Rezim Assad

Jum'at, 23 Februari 2024 - 11:48 WIB
loading...
Tentara Israel Masuk ke Suriah dan Culik Pejabat Rezim Assad
Mutaa Al-Sarhan, pejabat rezim pemerintah Presiden Bashar al-Assad yang diculik tentara Israel di wilayah Suriah. Foto/Ynet
A A A
DAMASKUS - Para tentara Israel telah masuk ke wilayah Suriah dengan menerobos pagar perbatasan di Dataran Tinggi Golan. Mereka kemudian menculik seorang pejabat rezim pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Pejabat rezim Assad yang diculik tentara Zionis itu bernama Muta'a Al-Sarhan. Dia adalah petinggi Partai Baath dan anggota komite rekonsilisasi yang berafiliasi dengan rezim pemerintah.

Media-media Arab melaporkan Sarhan diculik para tentara Zionis di Kota Al-Rafeed, wilayah Quneitra, Suriah.

Sedangkan media-media Zionis mengeklaim pejabat rezim Suriah itu mencoba melarikan diri ke Israel melalui perbatasan Dataran Tinggi Golan dan kemudian ditangkap para tentara Zionis.



Dalam sebuah posting-an di X, otoritas penyiaran Israel; KAN, menyatakan pasukan Zionis menangkap sarhan yang melintasi perbatasan dari wilayah Suriah ke Israel.

Halaman Facebook “Al-Rafeed Today” mem-posting bahwa pasukan Israel menangkap Sarhan pada Rabu pagi dari rumahnya di Peternakan Al-Mashidah, yang berafiliasi dengan Kota Al-Rafeed, Quneitra selatan.

Halaman yang sama memberikan klarifikasi bahwa pendudukan Israel menculik Sarhan dan kemudian menyerahkannya kembali melalui pasukan PBB—bisa menghadapi nasib yang tidak diketahui jika ditangkap oleh pasukan rezim Assad.

Penangkapan seorang pejabat rezim Suriah terjadi kurang dari satu hari setelah serangan udara Israel di lingkungan Kafr Sousa di pusat Damaskus, yang mengakibatkan kematian dua orang.

Rezim Assad dan media pemerintah Suriah belum mengomentari peristiwa tersebut.

Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London, sebuah organisasi yang terkait dengan oposisi Suriah, Israel menculik Sarhan dari rumahnya di dekat Dataran Tinggi Golan pada hari Rabu.

Laporan Observatorium, seperti dikutip Ynet, Jumat (23/2/2024), mengatakan bahwa penduduk di daerah tersebut menyalahkan pasukan Israel karena melintasi perbatasan untuk menculiknya.

Observatorium membahas alasan penculikan Sarhan, dengan menyatakan bahwa dia kemungkinan terlibat dalam kerja sama dengan Hizbullah atau justru mungkin bekerja untuk Israel.

Organisasi tersebut menambahkan bahwa pasukan polisi Suriah dilarang mendekati perbatasan karena dianggap sebagai zona gencatan senjata antara Israel dan rezim Suriah.

Berdasarkan pernyataan resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Sarhan tidak melewati pagar perbatasan dan dibawa untuk diinterogasi lebih lanjut oleh aparat keamanan. IDF tidak mengonfirmasi laporan tentang Sarhan diserahkan kembali ke Suriah melalui pasukan PBB.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1583 seconds (0.1#10.140)