Daftar 4 Hasil Pemilu di Dunia yang Dibatalkan karena Curang
loading...
A
A
A
Pada 1 September 2017, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang mengejutkan, membatalkan hasil pemilu dan memerintahkan pemilihan ulang.
Pada 26 Oktober 2016, pemilihan ulang diadakan. Namun Raila Odinga memboikotnya, dengan alasan Komisi Pemilihan Umum Independen (IEBC) tidak melakukan reformasi yang cukup untuk memastikan pemilihan yang adil.
Uhuru Kenyatta kembali terpilih dengan meraih 98,2% suara, namun tingkat partisipasi pemilih hanya 38,8%.
Pemilu Malawi tahun 2019 diwarnai dengan ketegangan dan kontroversi.
Hasil awal menunjukkan kemenangan presiden petahana, Peter Mutharika, dengan perolehan suara tipis atas kandidat oposisi Lazarus Chakwera.
Namun, tuduhan kecurangan yang meluas memicu protes dan kerusuhan di berbagai wilayah.
Berdasarkan bukti yang kuat, termasuk pemalsuan formulir C1, Mahkamah Agung Malawi memutuskan untuk membatalkan hasil pemilu pada Februari 2020. Keputusan ini merupakan langkah berani dan bersejarah untuk menegakkan keadilan dan demokrasi di Malawi.
Pemilihan ulang diadakan pada Mei 2020 dengan pengamanan dan transparansi yang lebih ketat. Lazarus Chakwera berhasil meraih kemenangan dan menjadi presiden baru Malawi.
Pemilu Bolivia tahun 2019 diwarnai dengan kontroversi dan akhirnya berujung pada pembatalan hasil karena kecurangan yang meluas.
Evo Morales, presiden Bolivia saat itu, mencalonkan diri untuk masa jabatan keempatnya. Hasil penghitungan awal menunjukkan bahwa dia telah memenangkan pemilihan dengan suara mayoritas, menghindari putaran kedua.
Pada 26 Oktober 2016, pemilihan ulang diadakan. Namun Raila Odinga memboikotnya, dengan alasan Komisi Pemilihan Umum Independen (IEBC) tidak melakukan reformasi yang cukup untuk memastikan pemilihan yang adil.
Uhuru Kenyatta kembali terpilih dengan meraih 98,2% suara, namun tingkat partisipasi pemilih hanya 38,8%.
2. Pemilu Malawi 2019
Pemilu Malawi tahun 2019 diwarnai dengan ketegangan dan kontroversi.
Hasil awal menunjukkan kemenangan presiden petahana, Peter Mutharika, dengan perolehan suara tipis atas kandidat oposisi Lazarus Chakwera.
Namun, tuduhan kecurangan yang meluas memicu protes dan kerusuhan di berbagai wilayah.
Berdasarkan bukti yang kuat, termasuk pemalsuan formulir C1, Mahkamah Agung Malawi memutuskan untuk membatalkan hasil pemilu pada Februari 2020. Keputusan ini merupakan langkah berani dan bersejarah untuk menegakkan keadilan dan demokrasi di Malawi.
Pemilihan ulang diadakan pada Mei 2020 dengan pengamanan dan transparansi yang lebih ketat. Lazarus Chakwera berhasil meraih kemenangan dan menjadi presiden baru Malawi.
3. Pemilu Bolivia 2019
Pemilu Bolivia tahun 2019 diwarnai dengan kontroversi dan akhirnya berujung pada pembatalan hasil karena kecurangan yang meluas.
Evo Morales, presiden Bolivia saat itu, mencalonkan diri untuk masa jabatan keempatnya. Hasil penghitungan awal menunjukkan bahwa dia telah memenangkan pemilihan dengan suara mayoritas, menghindari putaran kedua.