Ini Respons Inggris usai Uji Rudal Nuklirnya Gagal 2 Kali Berturut-turut

LONDON - Pemerintah Inggris mengatakan mereka masih memiliki kepercayaan mutlak terhadap sistem penangkal nuklir Trident meskipun uji cobanya telah mengalami kegagalan dua kali berturut-turut.

Menteri Pertahanan Grant Shapps mengakui kepada Parlemen pada Rabu bahwa sebuah anomali memang terjadi selama pelatihan pada 30 Januari, menyusul laporan bahwa sebuah rudal Trident yang ditembakkan dari kapal selam HMS Vanguard jatuh ke laut.

Shapps mengatakan dalam pernyataan tertulisnya bahwa sudah menjadi praktik lama untuk tidak mengomentari tes semacam itu. Namun pihaknya memberikan informasi sebagai pengakuan atas tingkat ketertarikan terhadap operasi tersebut.

“Pada kesempatan ini, sebuah anomali memang terjadi, namun hal tersebut terjadi secara spesifik dan tidak ada implikasi terhadap keandalan sistem dan persediaan rudal Trident yang lebih luas,” kata sang menteri, yang berada di kapal selam tersebut pada saat uji coba rudal.



"Juga tidak ada implikasi apa pun terhadap kemampuan kita menembakkan senjata nuklir, jika muncul situasi yang mengharuskan kita melakukan hal tersebut," ujarnya, seperti dikutip AFP, Kamis (22/2/2024).

Surat kabar The Sun melaporkan pada hari Rabu bahwa booster “tahap pertama” pada rudal tiruan Trident 2 tidak menyala ketika ditembakkan di lepas pantai Florida. Sumber anonim yang dikutip media tersebut mengatakan: “Itu meledak tepat di sebelahnya (sebelah target)."

Insiden itu menjadi kegagalan kedua berturut-turut dalam uji coba rudal Trident—misil yang digunakan untuk membawa hulu ledak nuklir.

Meskipun mengalami kemunduran, Shapps mengatakan bahwa uji coba tersebut menegaskan kembali efektivitas penangkal nuklir Inggris, yang merupakan keyakinan mutlak pemerintah.

“Sistem rudal Trident tetap menjadi sistem senjata paling andal di dunia, setelah berhasil menyelesaikan lebih dari 190 pengujian,” ujarnya.