Arab Saudi: Tidak Ada Negara yang Bela Israel di ICJ karena Tindakannya

Rabu, 21 Februari 2024 - 08:15 WIB
loading...
A A A
“Mengakhiri pendudukan, akan mengakhiri kekerasan terhadap warga Palestina, namun pendudukan tidak ada habisnya seperti yang dikatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu awal tahun ini,” jelas Mujibur Rahman.

Dia menegaskan, “Israel harus memberikan ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan dan harus memastikan tidak terulangnya kembali, sementara negara-negara tidak boleh memberikan dukungan terhadap tindakan Israel dan tidak boleh mengakui pendudukannya.”

Duta Besar Afrika Selatan untuk Belanda Vusimuzi Madonsela mengatakan kepada pengadilan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah bagian dari Nakba yang sedang berlangsung yang dimulai pada tahun 1948.

“Masyarakat Afrika Selatan merasakan dan merasakan sedalam-dalamnya bahwa apa yang dilakukan Israel di Tepi Barat sebagai bentuk apartheid yang bahkan lebih ekstrim dibandingkan apa yang dilakukan terhadap orang kulit hitam di negara saya,” papar dia.

Menguraikan pelanggaran Israel terhadap hak-hak warga Palestina, termasuk penahanan massal, diskriminasi dan penyusupan ke tanah Palestina, Madonsela mengatakan, “Keengganan komunitas internasional untuk mengawasi Israel mendorong Israel untuk … melakukan kejahatan apartheid.”

Pemimpin delegasi Belize untuk ICJ Assad Shoman mengulangi komentar Madonsela tentang eksepsionalisme Israel dalam kaitannya dengan hukum internasional.

“Israel menganggap dirinya sebagai pengecualian. Tidak ada negara yang berhak secara sistematis melanggar hak masyarakat untuk menentukan nasib sendiri, kecuali Israel,” ujar Shoman kepada hakim.

“Tidak ada negara yang berusaha membenarkan pendudukan wilayah negara lain tanpa batas waktu, kecuali Israel. Tidak ada negara yang melakukan aneksasi dan apartheid tanpa mendapat hukuman, kecuali Israel,” papar dia.

“Tetapi Israel tidak boleh membiarkan impunitas terang-terangan seperti itu. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus menimbulkan ketakutan bagi generasi mendatang terhadap mereka yang selamat dari Holocaust ini,” tegas dia.

Melanjutkan pidato Israel, Philippa Webb mengatakan, “Israel telah lama menerapkan undang-undang, kebijakan, dan praktik diskriminatif yang hanya berdampak pada warga Palestina dan dirancang untuk menguntungkan, secara eksklusif, dan mempertahankan dominasi Yahudi Israel di kedua sisi Garis Hijau.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1465 seconds (0.1#10.140)