Pakar Asing Peringatkan Reputasi Indonesia Bisa Rusak di Era Kepresidenan Prabowo

Sabtu, 17 Februari 2024 - 13:01 WIB
loading...
Pakar Asing Peringatkan Reputasi Indonesia Bisa Rusak di Era Kepresidenan Prabowo
Calon Presiden Prabowo Subianto menyambut para pendukungnya. Foto/AP
A A A
WASHINGTON - Kemenangan calon presiden Prabowo Subianto dalam hasil hitung cepat Pemilu 2024 membuat banyak pakar khawatir.

Sejumlah pakar asing menyoroti potensi rusaknya reputasi Indonesia di era kepresidenan Prabowo.

“Kekhawatiran (tentang kepresidenan Prabowo) akan fokus pada potensi peningkatan tindakan tidak liberal karena dia sebelumnya menganjurkan penghapusan batasan masa jabatan presiden, mengakhiri pemilihan presiden langsung dan membatasi perlindungan hak asasi manusia,” ujar Laura Schwartz, Analis Senior Asia Tenggara di perusahaan intelijen risiko Verisk Maplecroft.

Dia menambahkan, “Perkembangan seperti ini akan merusak reputasi Indonesia dan kemampuannya menarik investasi asing.”

Zachary Abuza, profesor politik Asia Tenggara dan masalah keamanan di National War College di Washington DC, Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada CNN bahwa Prabowo “telah bekerja sangat keras untuk mengubah dirinya dan menutupi masa lalunya.”

Dia berpendapat memiliki mantan anggota militer sebagai pemimpin bisa menandakan kembalinya masa kelam pemerintahan otoriter.

“Jokowi dikelilingi oleh banyak jenderal Angkatan Darat dan memiliki kecenderungan untuk ‘mengamankan’ banyak masalah seperti pandemi (virus corona), tetapi keadaan bisa menjadi lebih buruk di bawah kepemimpinan Prabowo,” ungkap Abuza.

“Saya pikir dia akan masuk ke dalam jajaran pensiunan militer untuk menjadi penasihat dan pejabat kabinetnya. Namun kekhawatiran yang lebih besar adalah bahwa ia akan mempercepat kembalinya militer,” papar dia.



Sejumlah pemimpin dunia telah memberikan selamat atas kemenangan Prabowo. Ucapan selamat sudah mengalir dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Belanda dan Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)