UEA dan Negara-negara Arab Batasi Akses AS ke Pangkalan Militer

Jum'at, 16 Februari 2024 - 21:15 WIB
loading...
UEA dan Negara-negara...
Pasukan Komando Pusat AS, bersama Angkatan Bersenjata Inggris melakukan serangan terhadap 36 sasaran Houthi di 13 lokasi di wilayah Yaman pada 4 Februari 2024. Foto/CENTCOM/Anadolu Agency
A A A
DUBAI - Sejumlah negara Arab, khususnya Uni Emirat Arab (UEA), dilaporkan membatasi Amerika Serikat (AS) dalam menggunakan wilayah mereka untuk melancarkan serangan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah.

Langkah ini disebut untuk menyeimbangkan kepatuhan terhadap Washington dan kepuasan publik dalam negeri terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran.

Menurut laporan Politico, yang mengutip empat sumber yang tidak disebutkan namanya termasuk seorang pejabat Amerika, seorang staf Kongres, dan dua pejabat Barat, beberapa negara Arab “semakin membatasi” AS dan mitra Baratnya menggunakan wilayah mereka untuk melakukan operasi pembalasan terhadap kelompok dan milisi yang didukung Iran di Irak, Suriah dan di wilayah Laut Merah.

Negara-negara Arab yang dimaksud terutama terdiri dari negara-negara yang “mencoba melakukan perdamaian dengan Iran”, menurut pejabat AS. UEA disebut menjadi salah satu negara yang paling banyak disebutkan.

Pangkalan Udara Al Dhafra menampung puluhan pesawat Amerika yang terlibat dalam operasi di seluruh wilayah, seperti jet tempur dan drone pengintai MQ-9 Reaper.

Dari pangkalan di wilayah Emirat itulah pasukan AS meluncurkan jet tempur F-16 untuk menyerang dua fasilitas di Suriah timur yang digunakan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Oktober.

Pada saat itu, Pentagon melakukan upaya untuk tidak mengungkapkan negara asal serangan dan dari mana pesawat itu berasal, namun tampaknya masih jelas bahwa asal mereka adalah Al Dhafra.

Pangkalan tersebut merupakan salah satu fasilitas militer terdekat di wilayah itu yang biasanya menampung jet F-16.



Sejak saat itu, Pentagon bahkan berhenti mengungkapkan secara terbuka berapa banyak jenis pesawat yang digunakan dalam operasi serangan terhadap kelompok yang didukung Iran, sebagai upaya lebih lanjut untuk menyembunyikan keterlibatan UEA.

Sejak Januari, serangan AS terhadap Houthi di Yaman juga dilakukan dari kapal induk USS Dwight D Eisenhower yang berada di dekatnya di perairan internasional, bukan dari wilayah Emirat.

Menurut salah satu pejabat Barat, alasan UEA khususnya berupaya membatasi operasi AS di pangkalannya adalah karena “mereka tidak ingin terlihat menentang Iran dan tidak ingin terlihat terlalu dekat dengan Barat dan Israel karena alasan opini publik,” mengacu pada perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan genosida terhadap penduduk Palestina.

UEA juga dilaporkan khawatir dengan risiko serangan yang sedang berlangsung oleh kelompok Houthi Yaman yang sebelumnya menyerang situs dan wilayah Emirat dalam beberapa tahun terakhir.

UEA khawatir jika Abu Dhabi mengizinkan tanahnya digunakan untuk menyerang kelompok tersebut dan milisi lain yang didukung Iran di wilayah tersebut, serangan balasan bisa terjadi di negara itu.

Menanggapi laporan tersebut, juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan kepada outlet tersebut bahwa, “Militer AS mempertahankan kemampuan mengalirkan aset tambahan ke wilayah tersebut untuk mendukung upaya pencegahan regional dan memberikan opsi untuk berbagai kemungkinan.”

Dia menambahkan, “Kami juga mempertahankan kemampuan di seluruh wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS untuk mempertahankan pasukan kami dan melakukan serangan pertahanan diri pada waktu dan tempat yang kami pilih,” sambil menahan diri untuk tidak mengomentari UEA dan negara-negara Arab lainnya yang membatasi AS untuk melakukan serangan menggunakan tanah atau wilayah udara mereka.

Mengacu pada serangan terhadap Houthi dari kapal induk di perairan internasional, Ryder menegaskan, “Ini hanyalah satu lagi demonstrasi bahwa kita mempertahankan kemampuan serangan global, yang berarti kita dapat bergerak cepat dan fleksibel untuk merespons secara global pada waktu dan tempat pilihan kami dan kami tidak terbatas hanya pada pesawat yang ada di Komando Pusat.”
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1035 seconds (0.1#10.140)