UEA dan Negara-negara Arab Batasi Akses AS ke Pangkalan Militer
loading...
A
A
A
DUBAI - Sejumlah negara Arab, khususnya Uni Emirat Arab (UEA), dilaporkan membatasi Amerika Serikat (AS) dalam menggunakan wilayah mereka untuk melancarkan serangan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah.
Langkah ini disebut untuk menyeimbangkan kepatuhan terhadap Washington dan kepuasan publik dalam negeri terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Menurut laporan Politico, yang mengutip empat sumber yang tidak disebutkan namanya termasuk seorang pejabat Amerika, seorang staf Kongres, dan dua pejabat Barat, beberapa negara Arab “semakin membatasi” AS dan mitra Baratnya menggunakan wilayah mereka untuk melakukan operasi pembalasan terhadap kelompok dan milisi yang didukung Iran di Irak, Suriah dan di wilayah Laut Merah.
Negara-negara Arab yang dimaksud terutama terdiri dari negara-negara yang “mencoba melakukan perdamaian dengan Iran”, menurut pejabat AS. UEA disebut menjadi salah satu negara yang paling banyak disebutkan.
Pangkalan Udara Al Dhafra menampung puluhan pesawat Amerika yang terlibat dalam operasi di seluruh wilayah, seperti jet tempur dan drone pengintai MQ-9 Reaper.
Dari pangkalan di wilayah Emirat itulah pasukan AS meluncurkan jet tempur F-16 untuk menyerang dua fasilitas di Suriah timur yang digunakan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Oktober.
Pada saat itu, Pentagon melakukan upaya untuk tidak mengungkapkan negara asal serangan dan dari mana pesawat itu berasal, namun tampaknya masih jelas bahwa asal mereka adalah Al Dhafra.
Pangkalan tersebut merupakan salah satu fasilitas militer terdekat di wilayah itu yang biasanya menampung jet F-16.
Sejak saat itu, Pentagon bahkan berhenti mengungkapkan secara terbuka berapa banyak jenis pesawat yang digunakan dalam operasi serangan terhadap kelompok yang didukung Iran, sebagai upaya lebih lanjut untuk menyembunyikan keterlibatan UEA.
Langkah ini disebut untuk menyeimbangkan kepatuhan terhadap Washington dan kepuasan publik dalam negeri terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran.
Menurut laporan Politico, yang mengutip empat sumber yang tidak disebutkan namanya termasuk seorang pejabat Amerika, seorang staf Kongres, dan dua pejabat Barat, beberapa negara Arab “semakin membatasi” AS dan mitra Baratnya menggunakan wilayah mereka untuk melakukan operasi pembalasan terhadap kelompok dan milisi yang didukung Iran di Irak, Suriah dan di wilayah Laut Merah.
Negara-negara Arab yang dimaksud terutama terdiri dari negara-negara yang “mencoba melakukan perdamaian dengan Iran”, menurut pejabat AS. UEA disebut menjadi salah satu negara yang paling banyak disebutkan.
Pangkalan Udara Al Dhafra menampung puluhan pesawat Amerika yang terlibat dalam operasi di seluruh wilayah, seperti jet tempur dan drone pengintai MQ-9 Reaper.
Dari pangkalan di wilayah Emirat itulah pasukan AS meluncurkan jet tempur F-16 untuk menyerang dua fasilitas di Suriah timur yang digunakan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Oktober.
Pada saat itu, Pentagon melakukan upaya untuk tidak mengungkapkan negara asal serangan dan dari mana pesawat itu berasal, namun tampaknya masih jelas bahwa asal mereka adalah Al Dhafra.
Pangkalan tersebut merupakan salah satu fasilitas militer terdekat di wilayah itu yang biasanya menampung jet F-16.
Sejak saat itu, Pentagon bahkan berhenti mengungkapkan secara terbuka berapa banyak jenis pesawat yang digunakan dalam operasi serangan terhadap kelompok yang didukung Iran, sebagai upaya lebih lanjut untuk menyembunyikan keterlibatan UEA.