Menlu AS: Tidak Ada Batas Waktu untuk Negosiasi dengan Korut

Selasa, 26 Juni 2018 - 08:29 WIB
Menlu AS: Tidak Ada Batas Waktu untuk Negosiasi dengan Korut
Menlu AS: Tidak Ada Batas Waktu untuk Negosiasi dengan Korut
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mengatakan ia tidak akan memberi batas waktu pada negosiasi dengan Korea Utara (Korut). Namun, pemerintah Trump akan secara teratur menilai keseriusan rezim Pyongyang untuk meninggalkan program nuklirnya ketika AS bergerak menuju normalisasi hubungan dengan Korut.

Pompeo mengatakan ia ingin melihat kemajuan lanjutan menuju denuklirisasi Korut. Namun ia menolak untuk menetapkan tenggat waktu dimana dia ingin melihat Korut membuat langkah-langkah yang nyata menuju tujuan itu.

Lebih lanjut mantan bos CIA itu mengatakan di masa lalu bahwa ia ingin melihat denuklirisasi menyeluruh Korut sebelum akhir masa jabatan pertama Trump pada tahun 2020.

"Saya tidak akan memberi batasan waktu, apakah itu dua bulan, enam bulan, kami berkomitmen untuk bergerak maju dalam waktu yang cepat untuk melihat apakah kami dapat mencapai apa yang kedua pemimpin lakukan," kata Pompeo seperti dikutip dari CNN, Selasa (26/6/2018).

Tetapi ia menambahkan akan terus menilai kembali apakah cukup banyak kemajuan yang dibuat untuk melanjutkan negosiasi.

"Kami berharap bahwa kami akan memiliki proses berkelanjutan untuk membuat kemajuan," cetus Pompeo.

Mengacu pada keputusan Trump untuk menangguhkan latihan militer AS di wilayah tersebut, Pompeo mengatakan: "Presiden sudah jelas. Setiap tindakan yang kami ambil, keputusannya untuk menangguhkan latihan perang tingkat tinggi, itu hanya selama ada itikad baik. Kemajuan negosiasi, hasil yang produktif tercapai."

"Jika kita tidak bisa melakukan itu, jika ternyata tidak ada kapasitas untuk memberikan hasil yang diinginkan oleh kedua presiden, ya, kita akan menilai kembali," imbuhnya.

Akhir pekan ini Pentagon mengumumkan penangguhan secara resmi latihan militer bersama dengan Korea Selatan (Korsel). Meski begitu, sebuah pernyataan Pentagon juga mengatakan keputusan tambahan akan tergantung pada Korut untuk terus memiliki negosiasi produktif dengan itikad baik kepada Pompeo.

Secara terpisah, Korut mengumumkan bahwa mereka akan segera mengembalikan 200 jasad ke AS, yang diyakini sebagai tentara Amerika yang tewas selama Perang Korea.

Kurang dari dua minggu setelah pertemuan bersejarah antara Trump dengan Kim Jong-un, Pompeo menyebut terlalu dini untuk mengharapkan sebuah roadmap yang rinci setelah 40 tahun kedua negara bersitegang. Namun ia bersikeras bahwa Jong-un adalah sosok yang tegas dalam pernyataannya bahwa ia siap untuk denuklirisasi, yang pertama untuk rezim Korea Utara.

"Saya akan mengatakan bahwa ada pemahaman yang telah disatukan sebelum pertemuan puncak, beberapa yang terjadi ketika presiden berada di Singapura yang saya pikir menempatkan kita pada jalur yang tepat sehingga kita dapat membangun kerangka kerja untuk sukses," kata Pompeo.

Ia mengatakan bahwa kerangka kerja tidak dapat diisi tanpa Jong-un menegaskan niatnya untuk denuklirisasi.

"Saya mendengarnya sendiri ketika saya berkunjung ke sana sebagai direktur CIA, saya mendengarnya sendiri ketika saya mengunjungi Pyongyang sebagai Menteri Luar Negeri dan saya mendengarnya lagi di mana ada kelompok bersama dengan Presiden dan Ketua Kim," tuturnya.

Ia menyinggung garis-garis kasar dari kesepakatan di mana Korut menyerahkan program senjata nuklirnya dengan imbalan jaminan keamanan dan dukungan ekonomi.

"Akan selalu ada tantangan dan ada pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi tidak ada yang dapat terjadi tanpa komitmen kedua pemimpin senior," kata Pompeo.

"Dan selama komitmen itu tetap berlaku, Amerika Serikat siap untuk lakukan apa yang dikatakan presiden, menciptakan masa depan yang cerah bagi Korea Utara dan memberikan jaminan keamanan bagi rakyat Korea Utara," tukasnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5684 seconds (0.1#10.140)
pixels