Pemimpin Chechnya Kirim Peringatan untuk Musuh Rusia

MOSKOW - Pemimpin Chechnya menyerukan kepada negara-negara asing untuk tidak mengulangi kesalahan Hitler. Ia pun meminta negara-negara asing menghindari pertentangan dengan Rusia tanpa mempelajari sejarah usaha yang gagal untuk menaklukannya.

Ramzan Kadyrov mengeluarkan peringatan itu melalui blog Telegram Messenger-nya pada hari Jumat ketika Rusia memperingati Hari Kenangan dan Duka. Itu adalah peringatan atas peristiwa tahun 1941 saat Nazi Jerman menyerang Uni Soviet yang memulai Perang Patriotik Besar.

Hitler berencana untuk membuat Rusia bertekuk lutut dalam beberapa bulan dan melakukan parade militer di Lapangan Merah. Namun dia salah ketika dia berpikir bahwa tugas utamanya adalah mencapai Moskow, tulis Kadyrov.

“Memang benar bahwa pada masa perang divisi Jerman langsung mendekati Moskow, Leningrad dan Stalingrad. Tetapi Hitler tidak berbicara bahasa Rusia dan dia tidak tahu sejarah Rusia. Kalau tidak, dia akan memberikan pemikiran kedua untuk mengambil jalan yang sebelumnya telah dipilih oleh Prancis, Swedia, Polandia dan lain-lain dan mengakhiri hidupnya dengan cara yang sama memalukan seperti semua agresor ini,“ katanya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (24/6/2018).

Pemimpin Chechen ini menulis bahwa dalam operasi Stalingrad, Nazi kehilangan lebih dari 300.000 prajurit - mati atau dipenjarakan dan pasukan Soviet akhirnya mengalahkan pasukan Hitler dan merebut Berlin.

“Hitler tidak tahu apa-apa tentang sejarah kita, tetapi politisi modern yang suka menyuarakan ancaman terhadap negara kita harus mempelajari sejarah masa lalu sehingga mereka tidak mengulangi kesalahan nenek moyang mereka sendiri," kata Kadyrov.

"Jika tidak, nama mereka akan selamanya ada di daftar orang-orang yang mengangkat pedang mereka melawan Rusia dan mati oleh pedang,” tukas Kadyrov, menggunakan pepatah yang ditulis ulang sedikit yang dikaitkan dengan pangeran Rusia abad ke-13, Alexander Nevsky.