Alasan Singapura Dipilih Jadi Lokasi Pertemuan Trump-Kim Jong-un

Senin, 11 Juni 2018 - 11:12 WIB
Alasan Singapura Dipilih Jadi Lokasi Pertemuan Trump-Kim Jong-un
Alasan Singapura Dipilih Jadi Lokasi Pertemuan Trump-Kim Jong-un
A A A
SINGAPURA - Selasa (12/6/2018) besok, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) akan melakukan pertemuan bersejarah di Singapura. Washington dan Pyongyang tak mengungkap mengapa negara tetangga Indonesia itu dipilih sebagai tuan rumah pertemuan kedua pemimpin tersebut.

Namun, pakar hukum di Singapura berpendapat bahwa keamanan dan ketertiban di negara kecil itu menjadi alasan utama. Selain itu, sikap netral juga dianggap layak bagi Singapura menjadi Swiss-nya Asia.

Singapura selama ini menikmati hubungan yang kuat dengan AS dan merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki kedutaan Korea Utara. Uniknya, negara itu kerap diejek sebagai "negara pengasuh" karena menerapkan larangan mengunyah permen karet dan majalah dewasa seperti Playboy.

Demonstrasi publik jarang terjadi, dan tidak pernah terjadi secara spontan. Bahkan untuk menyuarakan protes atau aspirasi, publik wajib melakukan pendaftaran sebelumnya di situs pemerintah.

"Justru karena Singapura adalah uber-orderly dan aman, dia menarik dan diterima baik AS dan Korea Utara sebagai tuan rumah untuk pembicaraan yang bersifat sensitif dan halus," Eugene Tan, seorang profesor hukum di Singapore Management University, kepada Al Jazeera.

"Hukum ketertiban umum yang ketat juga berarti bahwa Trump dan Kim tidak mungkin menghadapi ancaman keamanan besar dan merasa malu dengan protes jalanan, (hal ini) memungkinkan mereka untuk fokus pada substansi pembicaraan," ujar pakar hukum tersebut.

Sekitar 3.000 wartawan diperkirakan berdatangan ke Singapura untuk meliput pertemuan bersejarah antara Trump dan Kim Jong-un. Kamar hotel dan pengemudi taksi bersiap untuk melayani permintaan yang berlebihan. Kemacetan lalu lintas juga telah diantisipasi otoritas setempat terkait dengan penutupan jalan, pemeriksaan keamanan, serta pemeriksaan terhadap angkutan massal yang berlebihan.

Pasukan Gurkha bersenjata berat, yakni pasukan khusus polisi Singapura warisan era kolonial, telah siaga di sekitar Shangri-La Hotel, hotel yang ditempat Trump.

Pertemuan Trump dan Kim dilaporkan akan berlangsung di Hotel Capella di pulau resor Sentosa, sebuah hotel mewah yang terletak di tengah hutan tropis dengan pantai dan pemandangan pelabuhan yang luas.

Promosi Singapura sebagai tuan rumah pertemuan itu juga disuarakan media lokal, Straits Times. Media itu menulis Singapura sebagai tempat terbaik di mana Trump dan Kim Jong-un dapat membuat kesepakatan.

Kim Jong-un telah tiba di Singapura lebih dulu dengan pesawat Air China 747 yang dikawal beberapa jet tempur Beijing, kemarin. Pemimpin muda itu tidak menggunakan pesawat jet pribadinya, yang dijuluki sebagai "Air Force Un".

Beberapa jam kemudian, Trump menyusul tiba dengan pesawat Air Force One.

Ada sejumlah hal yang berlum terjawab dari pertemuan ini. Pertama, siapa yang menanggung akomodasi hotel mewah untuk Kim Jong-un dan delegasinya. Sebab, dalam kesepakatan awal, Korea Utara tidak mau menanggung biayanya.

Kedua, agenda pasti dari pertemuan tersebut. Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan pertemuan itu untuk membahas perdamaian dan denuklirisasi. Namun, sejak awal Trump ingin pertemuan itu membuahkan hasil nyata termasuk pelucutan senjata nuklir Korut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5095 seconds (0.1#10.140)