Pengacara Presiden AS: Kim Jong-un Berlutut dan Mengemis Bertemu Trump

Kamis, 07 Juni 2018 - 12:50 WIB
Pengacara Presiden AS: Kim Jong-un Berlutut dan Mengemis Bertemu Trump
Pengacara Presiden AS: Kim Jong-un Berlutut dan Mengemis Bertemu Trump
A A A
WASHINGTON - Pengacara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Rudy Giuliani, menyebut pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berlutut dengan tangan mengemis agar dipertemukan dengan Trump. Komentarnya itu berisiko mengacaukan pertemuan kedua pemimpin itu pada 12 Juni mendatang di Singapura.

Giuliani yang merupakan bekas Wali Kota New York ini telah bersemangat menjadi komentator kebijakan luar negeri meskipun tidak diberi wewenang oleh presiden AS, Donald Trump yang merupakan teman lamanya.

Dia dipekerjakan oleh Trump pada bulan April. Pada bulan lalu, dia membuat sejumlah pihak mengangkat alis setelah mengklaim bahwa presiden AS sangat tertarik untuk mengobarkan perubahan rezim di Iran. Komentar sensitif itu tidak diakui Departemen Luar Negeri AS.

Komentar pengacara Trump yang terkesan melecehkan Kim Jong-un itu disampaikan dalam konferensi bisnis di Tel Aviv, Israel, hari Rabu. Menurutnya, diktator muda Korut mengemis agar pertemuan yang dibatalkan sepihak oleh Trump diwujudkan kembali.

"Ya, Kim Jong-un kembali dengan tangan dan berlutut memohon padanya, tepatnya posisi yang Anda inginkan," kata Giuliani, seperti dilansir Wall Street Journal, Kamis (7/6/2018).

Sekadar diketahui, rezim Kim Jong-un pernah marah akibat komentar Wakil Presiden Mike Pence bahwa "skenario Libya" cocok diterapkan untuk krisis nuklir Korut. Pyongyang menyebut komentar Pence sudah kurang ajar, bodoh dan dungu. Tak lama setelah kemarahan Korut disuarakan, Trump secara sepihak membatalkan rencana pertemuannya dengan Kim Jong-un di Singapura pada 12 Juni.Baca Juga: Disebut Akan Seperti Libya, Korut: Wapres AS Kurang Ajar
Namun, melalui berbagai lobi para diplomat kedua negara, Trump akhirnya bersedia mewujudkan kembali rencana pertemuan di Singapura.

Pernyataan kontroversial Giuliani disambut beragam komentar para pengguna Twitter. "Nah, itulah akhir dari KTT Singapura," tulis pengguna akun Twitter @Amy_Siskind.

Pengguna akun @Im_TheAntiTrump berkomentar;"Serius? Apakah mereka mencoba untuk membuat Kim Jong Un membatalkan KTT Singapura? Karena Giuliani menyebarkan hal-hal ini adalah cara yang bagus untuk melakukannya."

"Ini adalah cara yang bagus untuk menggagalkan pertemuan puncak; menghina dan mempermalukan pria yang akan Anda temui," tulis pengguna akun Twitter @Cirincione.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4814 seconds (0.1#10.140)