Balas AS, Rusia Didesak Kerahkan Senjata Nuklir ke Kuba

Selasa, 30 Januari 2024 - 07:07 WIB
loading...
Balas AS, Rusia Didesak Kerahkan Senjata Nuklir ke Kuba
Rusia didesak kerahkan senjata nuklir ke Kuba sebagai pembalasan atas rencana Amerika Serikat untuk mengerahkan senjata nuklirnya ke Inggris. Foto/X @DnKomev
A A A
MOSKOW - Rusia didesak untuk mengerahkan senjata nuklirnya di negara-negara sahabat di dekat Amerika Serikat (AS), seperti Kuba.

Desakan tersebut disampaikan anggota Parlemen Aleksey Zhuravlev sebagai pembalasan atas rencana Washington untuk memindahkan senjata taktisnya ke Eropa.

Seruannya muncul setelah The Telegraph melaporkan pada Sabtu pekan lalu bahwa Amerika berencana mengerahkan senjata nuklir taktisnya ke Inggris untuk pertama kalinya dalam 15 tahun. Tujuannya, untuk melawan peningkatan ancaman dari Moskow.

Dalam sebuah postingan di Telegram, Zhuravlev—Wakil Ketua Pertama Komite Pertahanan Parlemen Rusia dan pemimpin Partai Rodina (Tanah Air)—mengatakan bahwa Inggris memiliki senjata nuklir sendiri, dan AS telah mengerahkan sebagian dari persenjataan nuklirnya ke beberapa negara Eropa yang dekat dengan Rusia.



“Oleh karena itu, kecil kemungkinannya bahwa pengerahan tambahan [senjata nuklir ke Inggris] akan berdampak pada lanskap militer-politik,” kata Zhuravlev, seperti dikutip dari RT, Selasa (30/1/2024).

Namun demikian, politisi tersebut mendesak agar Moskow mempertimbangkan untuk mengerahkan senjata nuklirnya yang lebih dekat ke AS. "Mengirimkannya ke negara-negara sahabat seperti Kuba, Venezuela, dan Nikaragua," ujarnya.

Zhuravlev mengakui, bagaimanapun, bahwa sistem persenjataan telah membuat lompatan besar dalam beberapa tahun sejak Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962.

“Rudal hipersonik Rusia yang diluncurkan dari wilayah kami akan mencapai AS lebih cepat daripada rudal subsonik yang diluncurkan dari wilayah Amerika,” lanjut dia.

Dia juga menunjukkan bahwa Rusia memiliki penerbangan strategis serta persenjataan kapal selam yang luas yang ditempatkan di lokasi yang tidak diketahui di seluruh lautan dunia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1069 seconds (0.1#10.140)