Israel Rencanakan Markas Tentara Permanen di Gaza
loading...
A
A
A
Perwira militer Israel, yang meminta MEE untuk tidak melaporkan pangkat dan namanya, mengatakan Netanyahu dan rekan-rekan pemerintahnya telah meminta tentara mendirikan pangkalan permanen di Jalur Gaza.
Rencana itu tidak termasuk kemungkinan adanya pemerintahan Palestina pascaperang di daerah kantong tersebut.
Perwira itu mengatakan, perintah untuk membangun instalasi militer diberikan secara lisan.
“Kami telah menerima perintah menentukan lokasi pangkalan militer permanen di Gaza,” papar perwira Israel itu.
Dia menjelaskan, “Kementerian Pertahanan dan Angkatan Darat secara informal menugaskan sejumlah kecil perwira untuk tujuan ini.”
Perwira itu menambahkan skenario terburuk yang dibayangkan Netanyahu dan sekutunya adalah mengubah Gaza menjadi Tepi Barat yang diduduki.
Di Tepi Barat, tentara Israel mempunyai kebebasan melakukan apa pun yang diinginkannya, mulai dari menyerbu rumah hingga menangkap warga Palestina tanpa surat perintah atau perintah pengadilan.
“Netanyahu dan kabinet perang sayap kanannya tidak berencana menarik diri dari Gaza,” ujar perwira itu.
Dia menambahkan, “Perdana menteri sedang mencari cara dan model untuk mengurangi tekanan internasional atas operasi militer di Gaza dengan mengurangi kehadirannya sambil tetap mempertahankannya.”
“Model ini adalah versi Tepi Barat yang lebih termiliterisasi,” papar perwira tersebut. “Saya pernah bertugas di Tepi Barat. Gaza tidak akan seperti itu, akan ada lebih banyak stasiun militer dan lebih banyak tentara.”
Rencana itu tidak termasuk kemungkinan adanya pemerintahan Palestina pascaperang di daerah kantong tersebut.
Perwira itu mengatakan, perintah untuk membangun instalasi militer diberikan secara lisan.
“Kami telah menerima perintah menentukan lokasi pangkalan militer permanen di Gaza,” papar perwira Israel itu.
Dia menjelaskan, “Kementerian Pertahanan dan Angkatan Darat secara informal menugaskan sejumlah kecil perwira untuk tujuan ini.”
Perwira itu menambahkan skenario terburuk yang dibayangkan Netanyahu dan sekutunya adalah mengubah Gaza menjadi Tepi Barat yang diduduki.
Di Tepi Barat, tentara Israel mempunyai kebebasan melakukan apa pun yang diinginkannya, mulai dari menyerbu rumah hingga menangkap warga Palestina tanpa surat perintah atau perintah pengadilan.
“Netanyahu dan kabinet perang sayap kanannya tidak berencana menarik diri dari Gaza,” ujar perwira itu.
Dia menambahkan, “Perdana menteri sedang mencari cara dan model untuk mengurangi tekanan internasional atas operasi militer di Gaza dengan mengurangi kehadirannya sambil tetap mempertahankannya.”
“Model ini adalah versi Tepi Barat yang lebih termiliterisasi,” papar perwira tersebut. “Saya pernah bertugas di Tepi Barat. Gaza tidak akan seperti itu, akan ada lebih banyak stasiun militer dan lebih banyak tentara.”