Setelah Houthi Yaman, Kelompok Pejuang Irak Umumkan Blokade Laut pada Israel

Kamis, 25 Januari 2024 - 18:45 WIB
loading...
Setelah Houthi Yaman,...
Pejuang Brigade Sayyid Al-Shuhada menggelar parade di Irak. Foto/shafaq.com
A A A
BAGHDAD - Satu faksi perlawanan terkemuka di Irak, Brigade Sayyid Al-Shuhada, mengumumkan mereka akan mulai melaksanakan tahap kedua operasi Perlawanan Islam Irak terhadap Israel.

Menurut Brigade itu, tahap kedua perlawanan akan mencakup penerapan blokade laut terhadap Israel di Laut Mediterania.

“Pada saat pendudukan kriminal Amerika kembali secara terang-terangan menargetkan pasukan keamanan kami… kami mendesak Mujahidin Perlawanan Islam untuk segera mengambil tindakan. Irak akan memulai tahap kedua dari operasi mereka yang diberkati,” ungkap Sekretaris Jenderal faksi yang didukung Iran itu, Abu Ala Al-Walaei, di X pada Rabu (24/1/2024).

Dia menjelaskan, “Hal ini akan mencakup menegakkan blokade terhadap navigasi maritim Zionis di Laut Mediterania, dan menghapus pelabuhan-pelabuhan entitas tersebut.”

“Perampas kekuasaan tidak dapat lagi bertugas, dan ini akan terus berlanjut sampai pengepungan yang tidak adil terhadap Gaza dicabut dan pembantaian Zionis yang mengerikan terhadap rakyat Gaza dihentikan,” papar dia.

Perkembangan ini terjadi setelah pengumuman bahwa perlawanan Islam Irak melakukan operasi yang menargetkan pelabuhan Ashdod di Israel dengan drone.

Mereka juga mengklaim telah menembakkan rudal ke pangkalan Koniko yang menampung pasukan AS di Suriah, yang dilaporkan untuk ketiga kalinya.



Gerakan perlawanan Irak telah meningkatkan serangan terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah, dan terhadap Israel sehubungan dengan perang genosida di Gaza.

Rezim kolonial Israel sudah terguncang akibat blokade laut di Laut Merah yang dilakukan angkatan bersenjata Houthi di Yaman.

Pejuang Houthi telah menyita dan menyerang kapal-kapal yang terkait atau bertujuan ke pelabuhan Eilat di Israel selatan, yang mengalami penurunan aktivitas sebesar 85% sejak serangan tersebut. Houthi mulai menargetkan lalu lintas maritim Israel.

Awal bulan ini, ketua Dewan Politik Tertinggi yang berbasis di Sanaa, Yaman, Mahdi Al-Mashat, menegaskan kembali operasi Yaman melawan Israel akan terus berlanjut sebagai bentuk solidaritas terhadap “rakyat tertindas di Jalur Gaza.”

Meskipun terdapat dampak ekonomi terhadap perekonomian Israel, sebagian besar perdagangannya masuk melalui Laut Mediterania, khususnya melalui pelabuhan Haifa dan Ashdod yang hingga saat ini tetap tidak terpengaruh.

Baru bulan lalu, Israel mengklaim mereka menembak jatuh satu pesawat tak berawak di Mediterania dekat Lebanon.

Adapun kelompok perlawanan Irak mengatakan mereka menargetkan ladang gas Karish Israel dengan satu pesawat tak berawak.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1282 seconds (0.1#10.140)