Kembali Dibombardir AS-Inggris, Houthi: Justru Kuatkan Tekad Bela Palestina
loading...
A
A
A
SANAA - Amerika Serikat (AS) dan Inggris kembali membombardir basis-basis kelompok Houthi di Yaman pada Senin malam. Namun kelompok itu tak gentar dengan invasi dua negara NATO tersebut.
Respons Houthi disampaikan Mohammed Al-Bukhaiti, pejabat politik senior yang juga juru bicara kelompok tersebut, dalam unggahan di X.
“Agresi Amerika-Inggris hanya akan meningkatkan tekad rakyat Yaman untuk menjalankan tanggung jawab moral dan kemanusiaan mereka terhadap kaum tertindas di Gaza,” tulis Al-Bukhaiti, merujuk pada rakyat Palestina di Gaza yang dibombardir Israel."
"Perang saat ini terjadi antara Yaman, yang berjuang menghentikan kejahatan genosida, dan koalisi Amerika-Inggris yang mendukung dan melindungi para pelakunya," lanjut Al-Bukhaiti, seperti dikutip The Guardian, Selasa (23/1/2024).
Dengan mengunggah video tak bertanggal yang memperlihatkan anak-anak sekarat, juru bicara Houthi itu menambahkan: “Oleh karena itu, setiap pihak atau individu di dunia ini dihadapkan pada dua pilihan yang tidak ada yang ketiga: mempertahankan kemanusiaannya dan mendukung Yaman, atau kalah dan tetap mendukung aliansi Amerika-Inggris. Dengan siapa Anda menyaksikan kejahatan ini?”
Sebelumnya, militer AS dan Inggris telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengonfirmasi serangan udara dan laut mereka dengan target basis-basis kelompok Houthi di Yaman pada Senin malam.
Serangan dari laut melibatkan beberapa kapal perang dan kapal selam seperti USS Mason, USS Philippine Sea, dan USS Gravely. Kapal-kapal itu menembakkan sejumlah rudal Tomahawk dari Laut Merah.
Sedangkan serangan udara melibatkan jet-jet tempur F-18, melesat dari kapal induk USS Dwight D Eisenhower, yang kemudian membombardir basis-basis Houthi.
Beberapa lokasi di Yaman mengalami ledakan besar akibat serangan udara dan laut.
Pejabat Pentagon memperkirakan 25-30 amunisi dijatuhkan terhadap basis-basis Houthi, meskipun penilaian masih terus dilakukan.
Respons Houthi disampaikan Mohammed Al-Bukhaiti, pejabat politik senior yang juga juru bicara kelompok tersebut, dalam unggahan di X.
“Agresi Amerika-Inggris hanya akan meningkatkan tekad rakyat Yaman untuk menjalankan tanggung jawab moral dan kemanusiaan mereka terhadap kaum tertindas di Gaza,” tulis Al-Bukhaiti, merujuk pada rakyat Palestina di Gaza yang dibombardir Israel."
"Perang saat ini terjadi antara Yaman, yang berjuang menghentikan kejahatan genosida, dan koalisi Amerika-Inggris yang mendukung dan melindungi para pelakunya," lanjut Al-Bukhaiti, seperti dikutip The Guardian, Selasa (23/1/2024).
Dengan mengunggah video tak bertanggal yang memperlihatkan anak-anak sekarat, juru bicara Houthi itu menambahkan: “Oleh karena itu, setiap pihak atau individu di dunia ini dihadapkan pada dua pilihan yang tidak ada yang ketiga: mempertahankan kemanusiaannya dan mendukung Yaman, atau kalah dan tetap mendukung aliansi Amerika-Inggris. Dengan siapa Anda menyaksikan kejahatan ini?”
Sebelumnya, militer AS dan Inggris telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengonfirmasi serangan udara dan laut mereka dengan target basis-basis kelompok Houthi di Yaman pada Senin malam.
Serangan dari laut melibatkan beberapa kapal perang dan kapal selam seperti USS Mason, USS Philippine Sea, dan USS Gravely. Kapal-kapal itu menembakkan sejumlah rudal Tomahawk dari Laut Merah.
Sedangkan serangan udara melibatkan jet-jet tempur F-18, melesat dari kapal induk USS Dwight D Eisenhower, yang kemudian membombardir basis-basis Houthi.
Beberapa lokasi di Yaman mengalami ledakan besar akibat serangan udara dan laut.
Pejabat Pentagon memperkirakan 25-30 amunisi dijatuhkan terhadap basis-basis Houthi, meskipun penilaian masih terus dilakukan.