Israel Racuni Hamas dengan Gas, yang Tewas Malah 3 Tentaranya
loading...
A
A
A
GAZA - Pasukan Israel mencoba membunuh pasukan Hamas dengan melemparkan gas beracun di sebuah terowongan di Jabaliya, Gaza utara. Namun ini menjadi insiden blunder, karena yang tewas justru tiga tentara Zionis yang ditawan di terowongan tersebut.
Serangan racun ini terjadi pada 14 Desember, namun baru terungkap setelah ibu dari salah satu tentara—yang merupakan dokter hewan—memprotes penyebab kematian putranya.
Ketika tiga tentara Zionis yang ditawan di Gaza dikeluarkan oleh pasukan Israel dari sebuah terowongan Jabaliya, pihak militer tidak memberikan penjelasan resmi bagaimana mereka dibunuh.
Itu tentu saja menumbulkan banyak pertanyaan, terutama dari keluarga para korban.
Para prajurit itu adalah Ron Sherman, Nick Beiser, dan satu lagi tidak diungkap identitasnya. Yang ketiga, menurut klaim surat kabar Haaretz, sebenarnya adalah warga sipil, meskipun klaim itu tidak dapat diverifikasi.
"Sekitar sebulan setelah penemuan mayat-mayat tersebut, militer memberikan laporan patologi kepada keluarga mereka dan laporan tentang bagaimana mayat tersebut ditemukan,” tulis Haaretz dalam laporannya.
"Yang menimbulkan pertanyaan sulit dan meresahkan, memerlukan penjelasan dan paparan publik," lanjut laporan itu, yang dilansir Palestine Chronicle, Selasa (23/1/2024).
Berbagai pertanyaan diajukan oleh salah satu ibu tentara tersebut, Maayan Sherman, yang menurut surat kabar Israel, adalah seorang dokter hewan.
Menggunakan media sosial untuk menghadapi klaim militer Israel, Sherman mengatakan bahwa putranya diracun sampai mati oleh pasukan militer.
Pasukan Israel dilaporkan telah menggunakan gas beracun untuk membunuh para pejuang Palestina di dalam terowongan Gaza untuk menghindari pertempuran di bawah tanah.
Serangan racun ini terjadi pada 14 Desember, namun baru terungkap setelah ibu dari salah satu tentara—yang merupakan dokter hewan—memprotes penyebab kematian putranya.
Ketika tiga tentara Zionis yang ditawan di Gaza dikeluarkan oleh pasukan Israel dari sebuah terowongan Jabaliya, pihak militer tidak memberikan penjelasan resmi bagaimana mereka dibunuh.
Itu tentu saja menumbulkan banyak pertanyaan, terutama dari keluarga para korban.
Para prajurit itu adalah Ron Sherman, Nick Beiser, dan satu lagi tidak diungkap identitasnya. Yang ketiga, menurut klaim surat kabar Haaretz, sebenarnya adalah warga sipil, meskipun klaim itu tidak dapat diverifikasi.
"Sekitar sebulan setelah penemuan mayat-mayat tersebut, militer memberikan laporan patologi kepada keluarga mereka dan laporan tentang bagaimana mayat tersebut ditemukan,” tulis Haaretz dalam laporannya.
"Yang menimbulkan pertanyaan sulit dan meresahkan, memerlukan penjelasan dan paparan publik," lanjut laporan itu, yang dilansir Palestine Chronicle, Selasa (23/1/2024).
Berbagai pertanyaan diajukan oleh salah satu ibu tentara tersebut, Maayan Sherman, yang menurut surat kabar Israel, adalah seorang dokter hewan.
Menggunakan media sosial untuk menghadapi klaim militer Israel, Sherman mengatakan bahwa putranya diracun sampai mati oleh pasukan militer.
Pasukan Israel dilaporkan telah menggunakan gas beracun untuk membunuh para pejuang Palestina di dalam terowongan Gaza untuk menghindari pertempuran di bawah tanah.